© Shutterstock.com
Sistem kekebalan tubuh berkontribusi besar dalam melindungi tubuh dari patogen penyebab infeksi. Nggak hanya bagi orang dewasa, tubuh anak usia balita juga rentan terhadap infeksi tertentu. Meski begitu, ada beberapa penyakit yang sulit dilawan imunitas tubuh hingga menghasilkan penyakit serius.
Untuk mencegah tubuh terserang berbagai penyakit terutama bagi anak, vaksinasi menjadi hal yang wajib dilakukan. Vaksinasi sendiri bertugas untuk mengajarkan sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Jadi, tubuh lebih siap jika terjadi paparan organisme tersebut.
Beberapa tahapan yang dilakukan sebelum dan sesudah vaksin membuat orang tua perlu mempersiapkan segala sesuatu agar vaksinasi terhadap anak bisa berjalan dengan lancar. Apa saja yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah vaksinasi?
Bagi anak, terdapat vaksin dasar yang dianjurkan oleh pakar kesehatan. Vaksin ini meliputi Hepatitis B, Polio, BCG, HiB, DTP dan Campak yang semuanya dilakukan sebelum anak berusia satu tahun. Pilih juga tempat vaksinasi yang terpercaya agar lebih aman dan nyaman
Kesehatan memegang peranan penting sebelum anak melakukan vaksinasi. Jika si kecil demam atau kurang fit, lebih baik ditunda dulu. Hal ini akan mempengaruhi kondisi imun tubuh jika si kecil tetap melakukan vaksin saat masih dalam keadaan kurang fit.
Dalam proses vaksinasi, kondisi tubuh si kecil harus prima termasuk dalam keadaan kenyang. Ibu bisa memberikan ASI sekurang-kurangnya dua jam sebelum vaksin, kemudian dilanjutkan memberi ASI 15 menit setelah vaksinasi selesai dilakukan. Menjaga anak tetap kenyang saat vaksinasi membuat dirinya lebih tenang saat disuntik, sementara pemberian ASI setelah vaksin bertujuan untuk menghindari mual dan muntah.
Ada beberapa efek samping yang akan timbul setelah vaksinasi. Biasanya efek samping ini bisa berupa gejala ringan, seperti bengkak pada area yang disuntik, hingga demam ringan.
Pada beberapa kasus, ada pula efek samping yang timbul seperti sakit kepala, nyeri pada sendi, dan juga mudah merasa lelah. Tidak perlu panik, gejala ini bersifat sementara dan bisa diatasi dengan beberapa cara sederhana.
Setelah mengetahui gejala pasca vaksinasi yang muncul pada si kecil, ibu perlu meredakan efek samping tersebut dengan beberapa cara. Jika muncul bengkak di sekitar bekas suntikan, kompres area tersebut dengan air hangat.
Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat ketika muncul demam pada si kecil. Konsumsi obat pereda nyeri non-aspirin atas saran dokter jika demamnya tak kunjung turun. Satu lagi hal yang penting untuk dilakukan adalah minum banyak air agar si kecil tidak dehidrasi.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang vaksinasi terhadap si kecil, jangan lewatkan Zoom Webinar bertajuk " Anak akan Vaksin! Apa Yang Perlu Dilakukan Sebelum & Sesudah Vaksinasi" . Webinar yang diadakan oleh Halodoc ini bakal mengupas tuntas tentang vaksinasi anak dari sebelum hingga sesudah.
Diadakan pada hari Kamis, 19 Agustus 2021 jam 11.00 hingga 12.00 WIB, webinar ini menghadirkan tokoh keren sebagai pembicara. Ada dokter anak dr. Wisvici Yosua Samin, Sp.A, M.Sc dan juga Influencer Mom Nadila Fitria yang akan hadir dalam webinar ini.
Daftarkan diri kamu sekarang juga dan ikuti webinarnya. Peserta yang mendaftar akan berkesempatan untuk bergabung dalam WhatsApp Group dan bisa berkonsultasi langsung dengan Dokter ahli di bidangnya. Jangan sampai ketinggalan ya, daftar sekarang juga dengan cara klik di sini.
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim, Dokter Reviewer Content Halodoc