© Shutterstock
Saat masih anak-anak, orang tua sering mengingatkan untuk mengunyah makanan pelan-pelan hingga lembut. Pada dasarnya, tujuan mengunyah adalah untuk memecah makanan sampai teksturnya lebih halus.
Lantas, sebaiknya berapa kali mengunyah sebelum menelan?
Beberapa ahli menyebutkan mengunyah makanan yang baik adalah sekitar 32 kali sebelum akhirnya ditelan.
Meski begitu, menyantap makanan lunak dan banyak air, seperti bubur atau puding, tidak perlu mengunyah sampai 32 kali. Contohnya, buah-buahan seperti semangka, melon, dan mangga, mungkin membutuhkan lebih sedikit kunyahan, setidaknya 10-15 kali.
Sebaliknya, makanan yang lebih sulit dikunyah, seperti daging dan kacang-kacangan, mungkin perlu dikunyah 40 kali dalam setiap suapan.
Meski sepele, masih banyak orang yang salah mengunyah saat makan. Begini tipsnya:
Sebuah riset dari jurnal Electronics (2016) menyebutkan ada hubungan antara mengunyah dengan banyaknya asupan energi. Riset tersebut dilakukan pada 30 wanita dengan mengonsumsi 120 makanan dengan kecepatan berbeda.
Hasil riset menunjukkan peserta yang makan lebih cepat cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan.
Peserta yang makan lebih lambat mengonsumsi lebih sedikit makanan, tapi merasa lebih kenyang daripada peserta yang makan terlalu cepat.
Mengunyah makanan berkali-kali dengan kecepatan yang lebih lambat bisa mengurangi asupan makananmu secara keseluruhan.
Riset terbitan Appetite (2013) mengamati efek mengunyah secara perlahan pada 43 peserta penelitian. Hasil riset menunjukkan mengunyah secara perlahan bisa mengurangi asupan ngemil ataiu makan berlebihan.
Studi dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics (2014) menyelidiki efek mengunyah perlahan sebelum menelan dengan jumlah asupan makanan.
Uji coba dilakukan pada 45 peserta berusia 18-45 tahun dengan berat badan normal, kelebihan berat badan, dan obesitas. Riset menunjukkan mengunyah secara perlahan berkontribusi menurunkan risiko obesitas. Kemungkinan efek mengunyah perlahan mengendalikan nafsu makan.
Makan terburu-buru bisa membuat kamu tidak mengunyah makanan dengan baik. Kamu berisiko tersedak lantaran potongan makanan yang masih terlalu besar dan sulit ditelan.
Agar tidak tersedak, cobalah lebih memperhatikan berapa kali kamu mengunyah. Sebaiknya makan dengan penuh kesadaran (mindful eating). Kunyah makanan secara perlahan, kecap dan nikmati sensasi rasa dalam setiap kunyahan.
Mengunyah dengan perlahan membuat mulut memproduksi air liur lebih banyak. Air liur ikut membantu memecah makanan dan memudahkan kamu menelan. Selain itu, air liur meningkatkan kemampuan pengecapan.
Setelah itu, air liur akan membersihkan sisa makanan dan kotoran pada gigi dan gusi. Selain bermanfaat membunuh bakteri, air liur penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Kandungan enzimnya juga membantu mencegah gigi berlubang dan infeksi lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!