© Shutterstock
Saya pernah membaca sebuah thread di Twitter. Saya lupa thread apa, tapi ia bercerita dengan begitu dramanya hingga membuat warganet heboh. Namun, ternyata ada beberapa warganet yang menelusuri thread tersebut, dan ternyata itu semua bohong.
Salah satu rekan teman saya mempunya teman. Ia bercerita bahwa temannya ini adalah seorang yang suka berbohong. Dengan begitu pedenya menceritakan sebuah kebohongan, seakan-akan semua yang disebutnya adalah sebuah fakta. Padahal, itu semua yang mendengarnya tau itu hanyalah dusta.
Ternyata, orang-orang yang berbohong sampai sedemikian rupa disebut dengan orang dengan mythomania. Melansir dari Hellosehat.com, mythomania merupakan sebutan untuk seseorang yang sudah melakukan sebagian hidup dengan berbohong, sehingga terlihat seperti tidak berbohong alias lihai.
Gangguan ini biasa terjadi pada mereka yang berusia sekitar 16 hingga 22 tahun. Bahkan saking seringnya berbohong, mereka dengan mythomania tak sadar bahwa mereka sedang berbohong, percaya bahwa kebohongannya adalah suatu kebenaran. Ya, seperti temannya rekan kerja saya itu.
Namun, sering berbohong tak berarti orang itu langsung mengidap mythomania. Mythomania itu adalah jenis kebohongan yang paling ekstrem, menggabungkan fakta dan fantasi. Setelah berbohong, ia akan merasa senang. Makanya, suka kayak bikin drama.
Beberapa ciri orang dengan Mythomania di antara lain:
- Mereka bercerita seakan sangat nyata, dan mungkin juga bercerita tentang kisah orang lain
- Cenderung membuat cerita yang sifatnya permanen dan stabil
- Tak ada motif kebohongan, tak ada keuntungan material atas kebohongan yang dilakukan
- Menempatkan diri sebagai sosok penyelamat, atau korban yang tersakiti
Tentu saja penanganan yang paling efektif adalah dengan berkonsultasi alias konseling dengan orang yang berkaitan seperti psikoterapi. Nanti, obat-obatan tertentu yang berkaitan bisa cukup efektif membantu.
Jika sadar memiliki kondisi ini, teguhkan diri untuk berubah dan memperbaiki diri. Jangan sekali-kali berbohong kepada dokter atau orang yang berkaitan.
Wah, ribet juga ya. Siapa sangka orang-orang yang bercerita dengan begitu hebohnya ternyata adalah sebuah kebohongan?