©contagionlive.com
Tak sedikit spekulasi yang menganggap bahwa terkena hujan menjadi penyebab utama badan menjadi meriang, panas, dingin, hingga batuk, dan pilek. Sayangnya, hal tersebut tidaklah benar seutuhnya.
Manurut dr. Riza Marlina dari aladokter.com, hujan bukanlah penyebab terjadinya keluhan sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Namun, saat tubuh terlalu sering terkena air hujan biasanya akan menjadi lebih rentan mengalami sakit.
Hal ini bukan terjadi karena air hujan yang mengguyur tubuh, namun karena virus akan lebih mudah menyebar saat musim dingin seperti saat hujan.
Secara lebih detail, berikut ada beberapa alasan yang menjadi penyebab tubuh menjadi lebih sering meriang saat musim hujan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Suhu udara yang menjadi lebih dingin adalah penyebab tubuh mudah sakit. Saat penurunan suhu, tubuh secara otomatis juga akan menyesuaikan yang akhirnya akan memengaruhi kekebalan tubuh menurun secara mendadak.
Menurut penelitian yang dimuat di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America pada tahun 2015, suhu yang lebih rendah menyebabkan penurunan respons kekebalan tubuh terhadap virus.
Sudah menjadi rahasia umum jika sinar matahari, terutama di pagi hari memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Kurang terpapar sinar matahari saat musim hujan tentu akan menghambat pertumbuhan berbagai jenis virus.
Kurang vitamin D dari sinar matahari juga akan mengurangi daya tahan tubuh ya, Diazens.
Di musim hujan, tubuh biasanya akan lebih mudah panas dingin alias meriang. Hal ini terjadi karena virus dan bakteri penyebab penyakit lebih mudah berkembang biak pada kondisi yang lembab.
Terlebih, saat musim hujan orang-orang akan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Kurang aktivitas akan membuat penularan penyakit pun menjadi lebih cepat.