Sering Makan Fast Food, Mendekatkanmu Pada 4 Penyakit Ini

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Minggu, 29 Desember 2019 00:02
Sering Makan Fast Food, Mendekatkanmu Pada 4 Penyakit Ini
Fast food memang sering menjadi pilihan makanan meskipun telah menjadi rahasia umum jika makanan jenis ini tidak memiliki kandungan nutrisi, Kira-kira apa saja ya penyakit yang dapat ditimbulkannya?

Fast Food merupakan makanan cepat saji yang kini banyak kita temukan dimana saja. Tak jarang kita mengkonsumsi lebih dari satu fast food dalam sekali makan. Padahal, hanya dengan mengombinasikan burger, kentang goreng, dan soda, total kalori yang dikonsumsi sudah dapat melebihi batas normal.

Namun mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah meningkat berkali-kali lipat. Dilansir dari beberapa sumber, inilah resiko penyakit yang dapat timbul akibat mengkonsumsi fast food terlalu sering.

Obesitas
Sebagian besar makanan cepat saji telah menambahkan gula untuk memperkuat rasa. Hal ini berati terdapat kalori ekstra, namun sedikit nutrisi. The American Heart Association (AHA) menyarankan untuk hanya mengkonsumsi 100 hingga 150 kalori gula (6-9 sendok teh) tambahan perharinya.

Tak hanya itu, kelebihan konsumsi lemak trans yang ditemukan dalam makanan yang digoreng dan diolah dapat mengirim sinyal campuran ke otak yang membuatnya sulit untuk memproses rasa kenyang. Akibatnya, seseorang yang mengonsumsi junk food cenderung makan lebih banyak dan mudah lapar. Lemak trans dalam junk food juga dapat menyebabkan peradangan di hipotalamus, bagian otak yang mengandung neuron untuk mengendalikan berat badan.

Diabetes
Kegemukan, obesitas, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah semuanya dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Menurut sebuah studi medis tahun 2005 yang diterbitkan dalam "The Lancet," mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dapat menyebabkan peningkatan rata-rata 10 pon berat badan pada orang dewasa muda dari waktu ke waktu.

Demensia
Sebuah studi yang dilakukan di Brown University menunjukkan bahwa terlalu banyak makanan berlemak dan permen dapat secara substansial meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Dengan kadar insulin yang lebih tinggi, otak berhenti merespons hormon ini dan menjadi resisten terhadapnya. Ini dapat membatasi kemampuan untuk berpikir dan mengingat sehingga meningkatkan risiko demensia.

Kanker
Makanan cepat saji sendiri mungkin tidak menyebabkan kanker, tetapi mereka dapat menyebabkan kondisi seperti penambahan berat badan yang memicu kanker. Menu yang menekankan lemak dan gula dengan mengorbankan serat dan nutrisi bermanfaat lainnya memiliki blok pembangun gizi buruk untuk kanker.
Kanker terjadi ketika mutasi sel terjadi berulang yang terjadi terus menerus. Awalnya sel normal lama-lama menjadi sel ganas. Hal ini terjadi dengan cepat karena sel kanker membelah dua sampai enam minggu. Sel cepat berubah menjadi sel ganas.

Beri Komentar