© Shutterstock
Ketika cuaca lagi panas-panasnya, di rumah pasti rasanya gerah sekali. Kalau tidur juga bakal jadi nggak tenang dan gak nyenyak. Banyak di antara kita yang memutuskan untuk tidur menggunakan kipas angin agar suasana sekitar jadi lebih adem.
Banyak kabar yang mengatakan bahwa tidur terus-terusan menggunakan kipas angin bisa menyebabkan paru-paru basah. Namun, apakah benar demikian?
Melansir dari detik.com, kabar tersebut tidaklah benar. Menggunakan kipas angin tidak menyebabkan paru-paru basah, berdasarkan keterangan dr. Dien Kalbu Ady dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Paling sering, paru-paru basah disebabkan oleh tuberkulosis (TB).
" Terkena kipas angin bukan termasuk penyebab penyakit paru-paru basah," ucap dr. Dien.
Paru-paru basah disebut juga dengan efusi pleura, ketika cairan tertumpuk di antara dua lapisan pleura. Sementara pleura itu membran pemisah antara paru-paru dengan dinding dada bagian dalam. Pleura sendiri pun memproduksi cairan yang fungsinya untuk melumasi kelancaran pergerakan paru-paru saat bernapas.
Namun, apabila cairan dari pleura tersebut menumpuk berlebihan, maka bisa menumbulkan gejal-gejala tertentu. Selain TB, paru-paru juga bisa disebabkan karena efek dari penyakit ginjal dan gangguan fungsi jantung.
Apabila paru-paru basahnya masih masuk dalam ketegori ringan, biasanya tak ada gejala yang dirasakan. Namun jika sudah mencapai level menengah hingga parah, gejala-gejala yang bisa muncul adalah nyeri dada saat menarik/membuang napas, demam, sesak napas, dan batuk.
Kipas memang tidak menyebabkan paru-paru basah. Namun dr. Dien tetap mengingatkan untuk tidak sering-sering memakai kipas angin, sebab tetap bisa menyebabkan penyakit ringan. Sebut saja kedinginan yang bisa menyebabkan sistem imun turun.
" Bisa mengalami gejala masuk angin atau terkena virus yang sifatnya ringan."
Jadi, kipas itu nggak bikin paru-paru basah, ya. Namun meski demikian, jangan sering-sering menggunakannya.
Semoga bermanfaat!