© Shutterstock
Keramas harusnya terasa menyegarkan, karena bisa membuat seseorang lebih rileks setelah mencuci rambut mereka. Akan tetapi, ada juga sebagian orang yang justru merasa sakit kepala setelah keramas.
Pada kenyataannya, fenomena ini cukup umum ditemui dalam masyarakat, lho. Ada beberapa alasan kenapa keramas justru membuat pening, migrain, atau sakit kepala. Simak selengkapnya yuk!
Melansir Migraine Relief Center, selama penelitian yang dilakukan di India, pasien klinik sakit kepala mengambil bagian dalam survei yang mengamati apakah mencuci rambut dapat memicu migrain.
Dalam kebanyakan kasus, mayoritas pasien yang memakai obat pencegah migrain melaporkan peningkatan keparahan atau frekuensi serangan sakit kepala setelah mencuci rambut mereka. Kesimpulan yang ditarik dari hasil survei tersebut adalah bahwa mencuci rambut memang menjadi salah satu pemicu migrain.
Setiap orang bisa menunjukkan gejala sakit kepala yang berbeda-beda. Sakit kepala yang dirasakan mungkin dimulai dari satu sisi kepala saja, dengan sensasi berdenyut-denyut yang tak tertahankan. Kemudian rasa sakitnya bisa menjalar sampai ke belakang mata atau seluruh bagian kepala. Dalam kasus tertentu, seseorang juga mungkin mengalami mual.
Para pakar kesehatan dan saraf di seluruh dunia masih terus mempelajari bagaimana bisa keramas menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, setiap orang memang bisa memiliki pemicu sakit kepala atau migrain yang berbeda-beda.
Tapi, beberapa hal berikut mungkin jadi penyebab umum sakit kepala setelah keramas:
Menurut penelitian yang dilansir dari Pubmed, rambut basah dalam cuaca dingin menjadi faktor sakit kepala dan nyeri mata.
Lebih lanjut, rambut yang lembap jugamenyebabkan turunnya suhu pada leher dan kepala secara tiba-tiba. Oleh karena itu, otak jadi kesulitan menyeimbangkan suhunya. Inilah yang memicu serangan sakit kepala setelah keramas.
Bagi orang yang indra penciumannya sangat peka, wangi yang terlalu menyengat bisa mengganggu saraf-saraf otak. Ketika mencium wangi yang kuat, bagian-bagian otak yang mengatur rasa sakit diaktifkan sehingga muncul rasa nyeri atau migrain hebat di kepala.
Beberapa orang melaporkan bahwa keramas dengan air hangat tidak membuat sakit kepala, sedangkan keramas dengan air dingin pasti membuat kepala dan mata nyeri.
Saat terpapar air dingin, otak mengira bahwa tubuh sedang diserang hipotermia (radang dingin). Akibatnya, muncul gejala yaitu pusing, sakit kepala, atau mual.
Biasanya sakit kepala setelah keramas tidak membutuhkan penanganan dokter atau tenaga medis tertentu. Akan tetapi, jika sakit kepala yang dirasakan sudah benar-benar tak tertahankan atau sampai muntah-muntah, segera cari bantuan medis.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya!