© Shutterstock
Setiap jenis obat, baik itu obat dengan resep dokter atau yang dijual bebas di toko/apotek punya aturan minum dan jadwal dosisnya masing-masing. Aturan mengenai jadwal dan jarak minum harus dipatuhi agar kamu bisa cepat sembuh.
Nah, untuk lebih paham dan tidak salah, begini jarak minum obat yang sesuai!
Kalau dokter meresepkan obat dengan aturan minum 2×1, artinya obat tersebut perlu diminum dua kali dengan jarak 12 jam. Biasanya, antibiotik dikonsumsi dengan aturan ini.
Kamu bisa meminumnya pada jam yang sama ketika masih beraktivitas, misalnya pukul delapan pagi dan delapan malam.
Maksud dari aturan minum tiga kali sehari adalah dalam sehari kamu akan mengonsumsi obat sebanyak tiga kali. Tapi, cara membagi waktunya tidak sesederhana 'pagi, siang, dan malam'. Kamu tetap perlu minum obat ini dengan jarak yang sama antardosis.
Misalkan pertama kali kamu minum obat pada hari itu adalah pukul enam pagi sewaktu bangun tidur. Maka, dosis kedua harus kamu minum pukul dua sore dan dosis terakhir harus diminum pada pukul sepuluh malam ketika bersiap-siap tidur.
Kemudian, kalau dokter memberikan instruksi minum obat 4 kali sehari, minumlah dengan jarak enam jam. Jangan menggandakan dosis obat dengan meminum dua tablet sebanyak dua kali sehari.
Untuk beberapa jenis obat, jadwal minum harus benar-benar sesuai karena dosis dan konsentrasi obat harus tetap ada secara konstan dalam darah. Begitu konsentrasi obat mulai turun, kemampuannya dalam melawan penyakit juga berkurang. Kamu pun harus minum obat lagi demi menjaga konsentrasinya tetap stabil.
Mengonsumsi obat dengan dosis yang tepat sesuai jarak yang ditentukan dokter akan meningkatkan efek obat sekaligus mempercepat proses pemulihan penyakit. Jadi jangan sampai salah lagi ya!