Stres Nyatanya Bisa Bikin Alergi Tambah Parah, Ini Penyebabnya!

Reporter : Mila
Selasa, 11 Januari 2022 07:57
Stres Nyatanya Bisa Bikin Alergi Tambah Parah, Ini Penyebabnya!
Jangan terlalu stres ya!

Kalau kamu punya alergi, asma, atau eksim atopik, kamu mungkin menyadari bahwa berbagai kondisi ini kambuh atau bertambah parah ketika mengalami stres.

Yap, menurut penelitian stres memang bisa menyebabkan kambuhnya alergi dan keduanya berkaitan satu sama lain. Kok bisa sih? Simak penjelasannya di bawah ya!

1 dari 5 halaman

Stres Menyebabkan Alergi

Ilustrasi Alergi

Reaksi alergi terjadi saat sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat yang bagi kebanyakan orang tidak berbahaya, misalnya debu, bulu hewan peliharaan, dan atau makanan. Semua zat yang memicu alergi ini disebut alergen.

Sementara itu, stres adalah respons tubuh terhadap situasi yang menekan fisik, psikis, dan emosional.

Saat Kamu mengalami stres, sistem kardiovaskular, pencernaan, imun, saraf, dan lain-lain akan menyesuaikan diri untuk menghadapinya. Stres sebenarnya berguna sebagai mekanisme perlindungan diri.  Saat menghadapi bahaya, otak akan mengirimkan perintah ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres. Hal ini kemudian akan meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, serta aliran darah ke otak dan otot.

2 dari 5 halaman

Penyebab Alergi

Reaksi stres bermanfaat dalam jangka pendek karena kamu akan menjadi lebih was-was terhadap situasi sekitar dan bisa bertindak cepat untuk melindungi diri.

Tapi, stres yang berulang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, kecemasan, heartburn, sampai kambuhnya alergi. Nah, alergi yang sering kambuh juga biisa menyebabkan stres.

Selain menimbulkan gejala yang sangat mengganggu, alergi dan stres dalam jangka panjang bisa mengganggu konsentrasi, mengacaukan pola tidur, dan membuatmu lebih mudah sakit.

3 dari 5 halaman

Stres dan Rinitis Alergi

Ilustrasi Wanita Pilek

Sebuah penelitian terbaru di Jepang dalam International Journal of Molecular Sciences menunjukkan bahwa hormon stres bisa memperparah rinitis alergi. Rinitis alergi adalah peradangan dalam hidung akibat paparan alergen. Studi tersebut mempelajari hubungan antara reaksi alergi dan hormon stres pelepas kortikotropin (CRH).

Saat Anda stres, tubuh melepaskan CRH. Hormon ini membantu pelepasan kortisol, hormon stres yang memicu mode fight-or-flight pada tubuh.

Para peneliti menemukan bahwa ketika CRH bekerja, jumlah sel mast ikut bertambah. Sel mast adalah sel kekebalan yang bertindak sebagai pertahanan pertama saat zat asing memasuki tubuh lewat kulit atau lapisan lendir (mata, mulut, dll).

Saat alergen bertemu dengan antibodi dan menempel pada sel mast, lalu sel mast akan mengeluarkan zat kimia untuk melawannya. Tapi, zat kimia ini juga menimbulkan gejala alergi seperti gatal-gatal, produksi lendir berlebih, dan pembengkakan. Inilah alasan mengapa stres bisa menyebabkan alergi kambuh dan bertambah parah.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasinya?

Stres memang tidak secara langsung menyebabkan alergi. Tapi, stres adalah pemicu alergi yang hampir tidak bisa dihindari.

Untuk mengatasi keduanya hingga tuntas, kamu perlu mengendalikan stres dengan baik dan menjalani pengobatan untuk alergi.

Mengelola Stres

Kenali dulu apa yang menjadi pemicu stresmu. Stres bisa muncul akibat pekerjaan, konflik di rumah, masalah keuangan, dan lain-lain.

Dari sini kamu bisa memisahkan mana masalah yang bisa Anda kontrol dan mana yang tidak. Setelah itu, kkamu bisa melakukan beberapa cara mengendalikan stres seperti berikut.

  • Menghindar sejenak dari situasi, berita, hubungan, dan lainnya yang membuat stres.
  • Menjaga kesehatan dengan makan makanan sehat, tidur dengan cukup, minum banyak air, dan berolahraga.
  • Beristirahat seharian atau berlibur bila memungkinkan.
  • Menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang.
  • Mengobrol dengan orang-orang di sekitar.
  • Berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater.

5 dari 5 halaman

Ilustrasi Minum Obat

Pengobatan Alergi

Kamu bisa berkonsultasi pada dokter spesialis alergi terlebih dulu untuk melakukan tes alergi. Dengan begitu, kamu bisa menghindari alergen supaya alergi tidak sering kambuh apalagi sampai menyebabkan stres.

Dokter mungkin akan menganjurkan obat alergi berupa antihistamin atau dekongestan dalam bentuk pil, semprotan hidung, atau tetes mata. Pada kasus tertentu, dokter juga menyarankan metode pengobatan lain seperti suntik alergi (imunoterapi).

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Beri Komentar