© Liputan6.com/Fery Pradolo
Gelombang proses vaksin untuk melawan Covid-19 telah berlangsung. Beberapa lapisan masyarakat telah menerima suntikan pertama dan akan segera menjalani proses vaksin kedua.
Proses vaksinasi memang terdiri dari dua tahapan. Seseorang akan menerima dua suntikan dengan jeda waktu tertentu yang harus dipatuhi agar jumlah antibodi dalam tubuh bisa terbentuk secara optimal.
Pertanyaannya, apa yang terjadi jika seseorang hanya melakukan satu kali vaksin dan melewatkan suntikan keduanya? Apakah vaksin tersebut tetap ampuh?
Ketua POKJA Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan menjelaskan bahwa dua tahap vaksinasi Covid-19 haruslah dipatuhi. Jika tidak, maka vaksin tidak bisa melindungi dengan maksimal.
" Kalau tidak disuntik lagi (saat vaksinasi kedua), antibodi yang terbentuk tidak optimal untuk membentuk kekebalan," terang dr. Erlina dikutip dari Antara.
Dua tahap vaksinasi diperlukan karena proses pembentukan antibodi tidak bisa terjadi secara instan. Antibodi akan mulai terbentuk di hari ke-12 dengan jumlah sedikit. Jumlah tersebut akan terus bertambah dan semakin meningkat setelah suntikan kedua. Hasil optimal diharapkan terjadi saat memasuki hari ke-28.
Bicara tentang keampuhan vaksin, dr. Erlina menuturkan bahwa suntikan itu tak akan membuat seseorang menjadi kebal dan tak bisa terjangkit Covid-19 sama sekali.
Risiko terkena Covid-19 masih tetap ada, namun dengan kadar reaksi yang jauh lebih rendah. Seseorang yang sudah mendapatkan vaksin akan mengalami gejala yag lebih ringan dibandingkan orang yang belum divaksin saat terjangkit Covid-19.
Secara khusus, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit tersebut. Vaksin diharapkan dapat meningkatkan kekebalan kelompok agar dapat melindungi kesehatan masyarakat secara luas.
Vaksin juga ditujukan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan serta menjaga produktivitas di tengah masyarakat. Efek jangka panjangnya juga akan berpengaruh pada konidisi sosial dan ekonomi yang membaik.
Terakhir, dr. Erlina menegaskan pentingnya mencapai kekebalan kelompok untuk menjaga masyarakat dalam satu komunitas. Dengan semakin meluasnya vaksin, maka akan semakin cepat kekebalan kelompok dapat tercapai.
Saat ini, kita masih ada dalam proses mencapai kekebalan kelompok dengan penularan yang masih sangat rentan terjadi. Dokter Erlina pun menyebut bahwa selagi proses masih berlangsung, kita harus tetap menjaga diri dengan protokol dan tak bergantung penuh pada vaksin saja.
" Protokol kesehatan 5M dan menjaga imunitas masih sangat diperlukan untuk pencegahan," pungkas dr. Erlina.