© 2019 Https://www.diadona.id/huffpost.com
Mewarnai rambut memang hal yang seringkali dilakukan baik wanita maupun pria. Tak jarang, dalam satu tahun, kita sering kali mewarnai rambut berkali-kali. Apalagi jika kita senang mengikuti berbagai trend rambut berbagai warna yang menarik. Tapi, ada satu hal yang jarang sekali kita ketahui tentang hal yang satu ini.
Dalam produk pewarna rambut terdapat berbagai kandungan kimia seperti amonia, p-Phenylenediamine (PPD), resorcinol, dan eugenol yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit dalam tubuh kita. Dilansir dalam laman boldsky.com (10/12/2019), berikut 5 risiko penyakit yang bisa terjadi jika kamu suka mewarnai rambut.
Risiko penyakit yang bisa saja timbul ketika kamu sering mewarnai rambut yakni masalah paru-paru, ginjal, dan juga kanker kandung kemih. Hal ini terjadi karena adanya kandungan P-Phenylenediamine (PPD) dalam pewarna rambut. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer menyatakan jika orang yang mewarnai rambut sebulan sekali akan meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih. Dan juga, risiko ini lebih tinggi pada pewarnaan rambut yang lebih gelap seperti hitam atau coklat.
Resorcinol merupakan bahan kimia lainnya yang terdapat pada pewarna rambut. Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam The European Journal of Public Health, penggunan pewarna rambut dalam jangka lama dapat meningkatkan peredaran tingkat testoteron. Bagi wanita yang mewarnai rambutnya dalam 10 tahun atau lebih dapat beresiko meningkatkan total plasma dalam testosteron 14 persen lebih tinggi daripada wanita yang tidak mewarnai rambutnya.
Mewarnai rambut juga dapat menimbulkan risiko penyakit kulit seperti dermatitis kontak alergi. Kandungan p-Phenylenediamine (PPD) dalam pewarna rambut yang diserap oleh kulitlah yang menyebabkan penyakit ini bisa terjadi. Hal yang sama juga dikemukakan dalam sebuah studi mengenai contact dermatitis jika penggunaan pewarna rambut berhubungan dengan penyakit dermatitis kontak alergi.
Selanjutnya, mewarnai rambut juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit mematikan yang satu ini. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kanker menjadi salah satu risiko yang ditimbulkan dari kegemaran kita mewarnai rambut. Kanker prostat, kanker kandung kemih dan kanker payudara merupakan berbagai risiko kanker yang disebabakan oleh formaldehyde dan belangkin atau coal tar yang terdapat pada bahan pewarna rambut.
Perawatan rambut yang satu ini ternyata tidaklah aman bagi wanita yang sedang hamil, baik untuk ibu maupun bayi. International Journal of Trichology mengemukakan jika 96 persen wanita yang melakukan pewarnaan rambut tidaklah aman selama masa kehamilan, menyusui bahakan untuk si kecil. Tentu saja, kita enggak ingin terjadi apa-apa dengan buah hati, kan?
Memang, mewarnai rambut bisa menunjang tampilan. Tapi, setelah mengetahui risikonya, bukankah lebih baik jika kita bisa meminimalisirnya mulai sekarang? Semoga bermanfaat.