Sulit Tidur Selama Pandemi? Bisa Jadi Kamu Kena Coronasomnia!

Reporter : Mila
Jumat, 10 September 2021 07:57
Sulit Tidur Selama Pandemi? Bisa Jadi Kamu Kena Coronasomnia!
Benarkah gangguan tidur ini disebabkan karena Covid-19?

Pendemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari setahun. Situasi pandemi berkepajangan ini menimbulkan banyak persoalan kesehatan baru seperti "pandemic fatigue" dan "quaratine fatigue".

Nah, baru-baru ini muncul istilah baru yaitu coronasomnia. Penasaran seperti apa? Yuk, cari tahu jawabannya pada artikel di bawah!

1 dari 4 halaman

Apa Itu Coronasomnia?

ilustrasi tidak bisa tidur

Salah satu istilah yang harus kamu tahu adalah coronasomnia. Juga disebut sebagai Covid-somnia, istilah tersebut merujuk kepada insomnia (gangguan tidur) yang terjadi selama berlangsungnya pandemi.

Kemunculan coronasomnia didasarkan pada banyaknya orang yang ternyata mengalami gangguan tidur sejak wabah virus Corona datang.

Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Southampton pada Agustus 2020, menunjukkan adanya peningkatan orang yang mengalami insomnia, menjadi satu banding empat orang selama pandemi.

2 dari 4 halaman

Tidak Berhubungan Langsung dengan Covid-19

Ilustrasi Wanita Insomnia

Coronasomnia memang punya kaitan dengan virus Corona. Tapi, hubungannya hanya sebatas pandemi saja bukan sebagai pemicu.

" Saya bilang bukan (virus Covid-19 tidak sebabkan coronasomnia). Itu istilah populer, bukan diagnosis penyakit. Coronasomnia lebih disebabkan isolasinya, sama ada orang yang kerja di rumah, banyak yang mengalami insomnia," kata Andreas Prasadja, somnologis atau dokter kesehatan tidur.

Senada dengan pernyataan Andreas, Ilene Rosen, dokter pengobatan tidur dan profesor kedokteran klinis di Perelman School Kedokteran di University of Pennsylvania, mempertegas bahwa coronasomnia merupakan sebuah istilah untuk menjelaskan masalah tidur selama pandemi yang umumnya disebabkan oleh informasi simpang-siur terkait Covid-19.

3 dari 4 halaman

Penyebab Coronasomnia

Penyakit Insomnia

Melansir berbagai sumber, berikut selengkapnya sejumlah hal yang dapat menyebabkan coronasomnia:

  • Berita simpang-siur, kurangnya interaksi sosial, hingga dampak ekonomi memicu timbulnya perasaan cemas, khawatir, hingga depresi;
  • Terganggunya ritme sirkadian atau jam tubuh karena aktivitas sehari-hari seolah kehilangan jadwal. Maksudnya, segala sesuatu menjadi satu dikerjakan di rumah;
  • Tubuh yang semakin kurang bergerak dan terpapar cahaya Matahari;
  • Stres akibat menghadapi terlalu banyak perubahan, mulai dari bekerja secara online ataupun kebiasaan-kebiasaan baru lainnya;
  • Peningkatan screen time atau waktu menggunakan gadget.

Menurut Alon Avidan, ahli saraf Pusat Gangguan Tidur UCLA, kondisi yang sedemikian tentu akan menjadi lebih parah jika dialami oleh orang yang memiliki riwayat insomnia.

4 dari 4 halaman

Mengatasi Coronasomnia

Susah tidur yang terus berlanjut bisa menyebabkan kualitas hidup jadi menurun. Tidak hanya itu, risiko timbulnya penyakit kronis juga akan meningkat.

Nah, cara di bawah mungkin bisa mengatasi coronasomnia-mu:

  • Terapkan sleep hygiene (tidur lebih cepat dan bangun lebih awal secara rutin, termasuk di akhir pekan, tidur siang hanya 20-30 menit saja, dan berjemur di pagi hari untuk mendapatkan sinar matahari yang penting bagi jam biologis tubuh)
  • Mengelola stres dengan baik ( rutin olahraga, mengisi waktu luang di rumah dengan kegiatan yang disukai, dan batasi durasi membaca berita buruk terkait COVID-19. rutin olahraga, mengisi waktu luang di rumah dengan kegiatan yang disukai, dan batasi durasi membaca berita buruk terkait COVID-19)
  • Jika memungkinkan, terapkan rutinitas seperti sebelum pandemi terjadi (ingat, terapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan serta sering cuci tangan)

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Beri Komentar