© Shutterstock
Pasti kamu pernah deh, di tengah pembicaraan, tiba-tiba rasanya sulit untuk mengucapkan suatu kata sehingga membuatmu bicara terbata-bata. Fenomena ini dikenal dengan lethologica.
Ingin tahu lebih dalam tentang fenomena ini? Simak penjelasannya berikut ya!
Lethologica berasal dari bahasa Yunani klasik, yakni lethe (forgetfulness atau kelupaan) dan logo (word atau kata). Kalau digabungkan, istilah ini bisa bermakna ‘kelupaan suatu kata’.
Para psikolog mengartikan kondisi ini sebagai ketidakmampuan otak sementara untuk mengambil informasi dari ingatan atau memori. Lethologica adalah nama lain dari tip of the tongue atau fenomena di ujung lidah.
Seseorang yang mengalaminya sudah mengetahui sesuatu yang ingin ia ucapkan, tapi tiba-tiba lupa dan sulit mengungkapkan kata-kata itu. Saat ini terjadi, beberapa orang sibuk mengingat dan menemukan kata yang kelupaan. Tapi, ada pula yang memilih kata alternatif untuk menggambarkan apa yang ingin ia ucapkan.
Otak punya cara kerja yang kompleks. Ada banyak bagian otak yang berperan dalam mengontrol fungsi tubuh dan masing-masing bagian punya peran yang berbeda. Salah satu fungsi otak adalah memproduksi bahasa.
Untuk menjalankan fungsi ini, otak bekerja dengan cara mengenali sesuatu yang kamu lihat, memaknai, mengingat makna dan suaranya, serta bagaimana mengatakannya.
Bagian otak yang terlibat misalnya hippocampus, neocortex, amigdala, bangsal ganglia, dan cerebellum berperan dalam membentuk dan menyimpan memori. Selanjutnya, lobus temporal (bagian dari korteks serebral) berperan dalam proses memaknai suatu kata (semantik). Lalu, ada pula area Broca yang berperan dalam kemampuan bicara.
Para ahli meyakini bahwa lethologica terjadi karena gangguan dalam proses memproduksi bahasa tersebut, terutama yang terkait dengan fonologis atau pembentukan suara dan bicara.
American Scientist menyebut, ada hubungan yang lemah antara kata yang sudah dimaknai dan tersimpan dalam memori dengan proses pembentukan suara dari kata tersebut.
Penyebab terjadinya hal ini tidak diketahui secara pasti. Tapi, para ahli meyakini karena tiga faktor berikut:
Lethologica adalah kondisi sementara. Ini bukanlah suatu tanda dari gangguan saraf atau otak yang serius. Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun dan usia berapapun serta dalam berbagai bahasa dan budaya.
Meski bisa terjadi pada usia berapapun, lansia atau orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih sering mengalami ini dibandingkan yang lebih muda. Biasanya, orang dewasa muda bisa mengalami kondisi ini setidaknya seminggu sekali, sedangkan orang dewasa yang lebih tua bisa sekitar sekali sehari.
Meski tidak berbahaya, melupakan kata yang ingin diucapkan seringkali membuat stres hingga frustasi. Sebab, ia berupaya untuk mengingat kembali kata-kata yang kelupaan.
Lethologica adalah hal yang normal terjadi. Tapi, ini bisa menghambat komunikasi satu orang dengan yang lainnya. Faktanya, tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya fenomena alami ini.
Cara terbaik untuk mengatasi lethologica adalah mengalihkan otak pada kata lain yang sepadan. Dengan begitu, kamu tidak terpaku untuk memikirkan kata yang hilang dari otak. Hal tersebut akan membantumu berbicara tetap lancar.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!