©medicalnewstoday.com
Cegukan emang kadang bikin kita kesel, karena datangnya secara tiba-tiba dan nggak kenal waktu. Tapi katanya nih, kalau cegukan malem-malem, berarti ada yang lagi kangen sama kita. Percaya nggak?
Sebenarnya cegukan bukan kondisi yang berbahaya kok. Hal ini terjadi karena diafragma atau otot yang beredar di dasar paru-paru mengalami kejang. Sehingga menyebabkan pita suara kita jadi menutup dengan cepat sampai menimbulkan suara keras yaitu cegukan.
Ada banyak mitos untuk mengatasi cegukan, salah satunya adalah dengan menahan nafas. Saya sampai sekarang nih kalau cegukan, masih sering melakukan ini. Habis mau gimana lagi kan, nggak tau gimana cara ngatasinnya. Akhirnya ikut melakukan mitos-mitos yang ada. Eh tapi ini mitos nggak, hayo?
Dilansir dari berbagai sumber, menurut Tyler Cymet , kepala pendidikan kedokteran di American Association of Colleges of Osteopathic Medicine, penelitian yang dilakukannya pada 54 orang cegukan selama 5 tahun, ia justru mendapati jika nggak ada satupun teknik yang terbukti efektif menghilangkan cegukan. Termasuk juga dengan teknik menahan nafas itu tadi.
Namun ada juga penelitian yang menyatakan jika ketika kita menahan napas. Hal ini membuat karbon dioksida tertahan di tubuh kita. Hal ini dapat merilekskan dan menghentikan diafragma yang kejang penyebab cegukan.
Jadi sebenarnya belum ada cara pasti yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan cegukan. Tapi menahan nafas juga nggak ada salahnya kok untuk dilakukan. Supaya diafragma kita jadi lebih rileks, lagipula cara ini juga nggak berbahaya untuk dilakukan.
Jangan kebawa emosi ya kalau lagi cegukan, nanti malah nggak berhenti-berhenti lho! Opss, maaf ini cuma mitos. Haha.