© Shutterstock
Di saat kebanyakan dari kita bisa melihat pemandangan dan mendengar suara, ternyata beberapa orang malah bisa merasakan warna dan melihat suara. Hal ini dikenal dengan synesthesia atau sinestesia, yang merupakan salah satu kelainan panca indera.
Fenomena neurologis ini terbilang cukup langka karena hanya terjadi pada 1 dalam 2000 penduduk di seluruh dunia, menurut American Psychological Association (APA). Apa kamu salah satunya?
Melansir Livescience, sinestesia adalah suatu kondisi yang menyebabkan otak memproses data dalam bentuk beberapa indera sekaligus. Sebagai contoh, orang dengan sinestesia bisa mendengar suara sambil melihatnya juga sebagai pusaran warna-warni. Wow!
Sampai saat ini ada beberapa jenis sinestesia yang sudah dikenali, yaitu:
1. Warna: Jenis ini adalah yang paling umum, biasanya berkaitan dengan warna, huruf, atau kata. Misalnya seorang dengan sinestesia berpendapat huruf “ A” berwarna merah dan “ B” berwarna biru. Hasil tiap individu bakal berbeda.
2. Pola atau bentuk: Mengasosiasikan suatu kata dengan bentuk atau pola tertentu. Misalnya kata saat mendengar 'bulan' berkaitan dengan pola spiral atau lingkaran.
3. Rasa dan aroma: Sinestesia yang memicu persepsi rasa terjadi saat seseorang mengalami sensasi pengecap, tekstur, ataupun suhu saat melihat warna atau mendengar suatu kata.
4. Sentuhan: merupakan jenis sinestesia yang menimbulkan presepsi seperti disentuh saat melihat orang lain disentuh. Sebaliknya, ada juga orang yang mengalami sensasi penglihatan atau warna setiap kali ia disentuh.
Meski belum sepenuhnya dipahami, tetapi kondisi ini dianggap bersifat genetik dan lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria.
Seorang ilmuan neurologi kognitif, Vilayanur Ramachan, juga berpendapat bahwa sinestesia adalah tanda dari mutasi genetik yang bisa jadi memunculkan ide dan mendorong kreativitas yang lebih besar. Pernyataannya ini didukung oleh fakta bahwa fenomena sinestesia lebih besar ditemukan pada kelompok seniman, penyair dan novelis dibandingkan pada kelompok lainnya.
Unik banget ya otak manusia?