© Freepik
Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan. Radang tenggorokan, atau faringitis, merupakan kondisi umum yang sering dialami anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, gatal, dan iritasi pada tenggorokan.
Anak-anak, terutama yang bersekolah atau bermain di tempat penitipan anak, sering bersentuhan dengan anak-anak lain yang mungkin terinfeksi virus atau bakteri penyebab radang tenggorokan. Penularan dapat terjadi melalui percikan ludah saat batuk, bersin, atau berbicara dekat.
Tapi tahukah moms, kalau radang tenggorokan bisa memicu demam tinggi, lho. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, radang tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi yang serius
© Freepik
Virus yang paling sering menyebabkan radang tenggorokan pada anak adalah virus influenza, rhinovirus, dan adenovirus. Virus-virus ini dapat menyebabkan demam tinggi, hingga 40°C.
Sedangkan, bakteri yang paling sering menyebabkan radang tenggorokan pada anak adalah Streptococcus pyogenes. Bakteri ini dapat menyebabkan demam tinggi, hingga 40°C, dan gejala lainnya seperti sakit tenggorokan parah, ruam merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Saat tubuh anak terserang virus atau bakteri, sistem kekebalan tubuh akan melawannya. Proses ini menghasilkan zat yang disebut pirogen. Pirogen ini merangsang kelenjar hipotalamus di otak untuk menaikkan suhu tubuh.
Kondisi demam tinggi pada anak dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman hingga mengakibatkan kejang. Sebagai orang tua yang siaga, penting untuk mengetahui jenis paracetamil yang bisa menurunkan demam dengan baik dan aman.
Selain demam tinggi, radang tenggorokan pada anak juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti:
Sakit tenggorokan
Sulit menelan
Batuk
Pilek
Suara serak
Nyeri otot
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
© Freepik
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan, yaitu:
Istirahat yang cukup: Anak yang sedang sakit radang tenggorokan perlu banyak istirahat untuk membantu tubuhnya melawan infeksi.
Minum banyak cairan: Minum banyak cairan, seperti air putih, jus buah, atau kaldu ayam, dapat membantu mencegah dehidrasi dan menjaga tenggorokan tetap lembab.
Berkumur dengan air garam: Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
Terakhir, dengan menggunakan obat pereda nyeri berupa obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk meredakan sakit tenggorokan dan demam.
Obat paracetamol yang tepat untuk mengatasi gejala radang tenggorokan disertai demam sebaiknya memiliki kandungan anti nyeri yang aman untuk anak-anak, seperti Hufagripp Demam Paracetamol.
© Hufagripp
Hufagripp Demam Paracetamol mengandung Paracetamol 160 mg yang berfungsi sebagai anti nyeri dan antipiretik untuk menurunkan demam dan nyeri yang disebabkan oleh radang tenggorokan. Minum obat penurun demam tak lagi menakutkan bagi anak-anak karena kini Hufagripp Demam Paracetamol hadir dengan rasa anggur yang sangat disukai si kecil.
Hufagripp Demam Paracetamol ini dapat dikonsumsi anak usia 2 sampai 12 tahun sesuai dosis yang tertera dalam kemasan.
Memilih paracetamol yang pas untuk anak sangatlah penting untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan mereka. Dengan memilih produk yang tepat dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan cermat, moms dapat membantu anak pulih dengan cepat. Hufagripp dengan kandungan paracetamol yang pas untuk anak dapat menurunkan demam serta nyeri yang diakibatkan infeksi bakteri dan virus dengan baik dan aman!
Meskipun tidak selalu dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah radang tenggorokan pada anak:
Menjaga Kebersihan Tangan: Ajari anak untuk mencuci tangan secara menyeluruh dan sering, terutama setelah dari luar rumah, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin.
Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Batasi kontak anak dengan orang yang sedang sakit, termasuk anggota keluarga. Ajari anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, dan buang tisu bekas ke tempat sampah tertutup.
Menjaga Kebersihan Barang-barang: Bersihkan dan disinfeksi secara rutin mainan, gagang pintu, dan permukaan yang sering disentuh oleh anak. Cuci pakaian, selimut, dan handuk anak dengan air hangat dan detergen secara teratur.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat dan makan makanan bergizi seimbang yang kaya vitamin dan mineral untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berikan anak asupan air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Pertimbangkan untuk memberikan suplemen vitamin C atau zinc sesuai anjuran dokter.
Menjaga Kualitas Udara: Hindari asap rokok dan polusi udara di sekitar anak. Gunakan pelembap udara di ruangan untuk menjaga kelembaban udara yang ideal.
Mencegah Iritasi Tenggorokan: Hindari minuman dingin dan makanan pedas yang dapat mengiritasi tenggorokan anak. Gunakan air garam untuk berkumur beberapa kali sehari untuk membantu meredakan sakit tenggorokan.
Vaksinasi: Pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter. Vaksinasi dapat membantu melindungi anak dari beberapa jenis infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan.
Demam disertai sakit tenggorkan pada anak memang bikin khawatir ya, moms. Apalagi kalau gejalanya bikin anak jadi lemes dan kehilangan nafsu makan, bisa bikin moms and dads harus putar otak untuk mengatasinya.
Tapi dengan cara penanganan dan pencegahan yang tepat, demam disertai sakit tenggorokan pada anak dapat diatasi dengan cepat dan baik. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri, memberi asupan bergizi yang lengkap, serta mengajarkan anak untuk berolahraga agar kekebalan tubuhnya selalu terjaga ya moms!
