© Youtube.com/AviPhysio
Covid-19 kini memang sedang menjadi pandemi di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Salah satu gejala yang menyerang pasien covid adalah menurunya saturasi oksigen ketika menjalani Isolasi mandiri.
Hal ini cukup berbahaya pasalnya, kadar saturasi oksigen normal berkisar antara 95 persen hingga 100 persen.
Teknik Proning menjadi salah satu teknik medis yang diklaim bisa meningkatkan saturasi Oksigen. Apa itu Proning?
Proning position atau yang dikenal dengan prroning merupakan teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara mengatur posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
Melansir dari Penn Medicine, paada 1970 silam, sejumlah dokter di Amerika Serikat memanfaatkan proning untuk membantu mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut atau ARDS.
ARDS sendiri merupakan gangguan pernapasaan berat karena penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara kecil di paru-paru. Masalah kesehatan ini ditandai dengan gejala sesak napas yang cukup berat.
Nah, ARDS sendiri bisa berasal dari sepsis, pneumonia berat, dan infeksi juga infeksi virus Covid-19.
Teknik proning jamak diberikan kepada pasien gangguan pernapasan berat yang menggunakan ventilator. Teknik proning sendiri bisa membantu melawan tekanan gravitasi ketika paru-paru sedang minim pasokan oksigen.
Teknik ini juga bisa membantu distribusi volume dan tekanan ventilator, sehingga kerusakan paru-paru bisa dicegah.
Penelitian terbaru juga menyebut manfaat proning juga bisa diterapkan untuk penderita gangguan pernapasan yang tak menggunakan ventilator termasuk pasien Covid-19.
Lalu bagaimana praktik Teknik Proning ini dilakukan?
Melansir dari Covid-19 Proning for Self Care dan juga berbagai sumber, berikut adalah teknik proning yang bisa dipraktikan untuk penderita Covid-19 yang sedang jalani isolasi mandiri.
1. Tidur tengkurap dan menempatkan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dan dua bantal di bawah tulang kering selama 30 menit.
2. Tidur miring ke kanan selama 30 menit.
3. Tidur dengan posisi setengah duduk dan bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal selama 30 menit.
4. Tidur miring ke kiri selama 30 menit.
5. Kembali ke posisi tidur selama 30 menit.
Lamanya teknik proning ini bisa dilakukan antar 30 menit sampai 2 jam. Tetapi, waktu terbaik untuk masing-masing posisi tidor disarankan maksimal 30 menit.
Yang perlu diperhatikan, sebelm menjalankan proning, berikan jeda dengan jadwal makan pasien setidaknya satu jam. Selain itu, pastikan pasien nyaman menjalankannya. Ketinggian bantal dan juga lamanya waktu proning juga bisa disesuaikan dengan kenyamanan pasien.
Hindari juga memberikan teknik proning untuk pasien Covid-19 yang sedang hamil, punya masalah trombosis vena dalam, punya penyakit jantung, dan punya masalah tulang belakang atau panggul.
Penelitian ilmiah proning untuk Covid-19 ini sampai sekarang juga masih sangat terbatas. Agar lebih aman, pastikan penderita Covid-19 yang akan menjajal teknik proning berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.
Semoga bermanfaat ya, Diazens!
Buat teman2 yg sdg isoman trus sesak dan gk ada oksigen, bisa dicoba tehnik proning ini pic.twitter.com/RRxDPRwhkx