© 2021 Bicmagazine.com/
Keracunan makanan terjadi karena makan makanan yang terkontaminasi, rusak, atau beracun. Gejala keracunan makanan yang paling umum termasuk mual, muntah, dan diare.
Keracunan makanan bukanlah sesuatu yang jarang terjadi. Kamu sendiri bahkan mungkin pernah mengalaminya nih. Rasanya memang nggak enak, namun bisa sembuh dengan perawatan rumahan dan pada akhirnya bikin kamu jadi lebih aware dengan makanan yang akan kamu makan.
Lebih lanjut mengenai keracunan makanan ini yuk simak dalam ulasan Diaodona berikut:
Mengutip Healthline, keracunan makanan biasanya dapat diobati di rumah dan kebanyakan kasus akan sembuh dalam tiga hingga lima hari. Berikut perawatan yang bisa diberikan:
Banyak Minum Air
Usahakan untuk konsumsi banyak elektrolit. Serta minum jus buah dan air kelapa untuk memulihkan karbohidrat dan mengatasi kelelahan.
Jangan minum kopi, karena ini bisa mengiritasi saluran pencernaan. Dan meskipun kamu kudu banyak minum untuk obat keracunan makanan, tapi hindari produk susu, kafein, alkohol, minuman bergelembung atau bersoda, atau makanan pedas dan berlemak karena hal-hal tersebut bisa memperburuk kondisi.
Selain itu adakah obat yang bisa diminum untuk mengendalikan gejala keracunan makanan seperti diare dan muntah? Kamu bisa konsumsi obat-obatan yang banyak dijual secara bebas. Tapi usahakan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter yah.
Keracunan makanan emang memunculkan gejala yang nggak enak banget. Tapi tenang aja karena kebanyakan orang bakalan sembuh hanya dalam waktu 48 jam. Tapi kalau gejala bertambah parah, ingat untuk segera mencari pertolongan dokter.
Seperti apa sih kira-kira gejala keracunan makanan?
Ada kemungkinan kamu nggak merasakan apa-apa setelah konsumsi makanan yang berbahaya. Tapi bisa juga ada gejala keracunan yang muncul.
Lama kedatangannya bervariasi tergantung pada sumber infeksi, tapi bisa berkisar antara 1 jam sampai 28 hari. Menurut hello SEHAT, berikut gejala keracunan makanan yang mungkin timbul:
Perut mulas pada gejala keracunan makanan muncul sebagai respon alami tubuh biar BAB.
Saat infeksi bakteri menyerang sistem pencernaan, maka perut bakalan ngasih sinyal ke otak, ngasih tau kalau ada yang salah nih di pencernaan. Trus otak bakalan ngasih perintah ke otot buat mengejang dan melemas berulang kali.
Trus perut bakalan mulas dan otot mendorong feses yang berisi kuman buat segera pergi dari tubuh. Keren banget ya tubuh kita tuh.
Ini adalah gejala keracunan makanan yang paling umum. Diare muncul selang beberap jam setelah konsumsi makanan terkontaminasi, dan bertahan dalam 1 sampai 2 hari.
Gejala keracunan makanan ini muncul karena infeksi bakteri pada sistem pencernaan. Akibatnya, usus bekerja lebih keras, tapi nggak efisien menyerap makanan dan air dengan baik. Akhirnya usus bakalan menarik cairan tubuh lebih banyak.
Kemudian, cairan bakalan banyak menggenang dalam usus. Inilah diare sebagai gejala keracunan makanan biasanya berupa feses yang lembek, cair, atau nggak berbentuk.
Sama halnya kayak diare, mual dan muntah adalah gejala keracunan makanan yang paling umum. Ini adalah refleks tubuh buat mengeluarkan kumam penyebab penyakitnya tersebut.
Ini terjadi pada beberapa orang, sebagai efek dari peradangan di dalam tubuh atau saat imun dalam tubuh bertarung melawan infeksi.
Tapi, demam juga sangat mungkin terjadi karena tubuh menaikkan suhu intinya karena gejala keracunan makanan berupa muntah dan diare. Gimana sih maksudnya?
Jadi, muntah dan diare bakalan menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Kalau ini terus berlanjut, maka kehilangan cairan dalam tubuh bisa menurunkan suhu inti tubuh. Lalu tubuh bakalan menaikkan suhu intinya untuk mencegah hipotermia.
Kalau demam gejala keracunan makanan sudah terjadi dalam subuh tinggi, wah, bahaya nih. itu tandanya tubuh udah mengalami dehidrasi parah.
Gejala keracunan makanan ini muncul karena kadar elektrolit tubuh berkurang drastis akibat diare dan muntah tadi. Padahal, kadar elektrolit penting banget untuk membantu kerja otot tubuh biar berfungsi dengan tetap normal.
Sakit kepala pada gejala keracunan makanan ini biasanya datang karena demam yang tinggi. Dehidrasi juga membuat ini terjadi.
Namun gejala keracunan makanan bsia berpotensi mengancam jiwa kalau sudah masuk dalam tahap berikut:
Bila hal ini sudah terjadi maka penderita kudu mendapatkan perawatan segera
Meskipun keracunan makanan bisa sembuh sendiri tapi ada beberapa kasus yang menggemparkan dan memakan korban jiwa. Berikut dintaranya:
Bermula dari restaurant yang mengeluarkan varian baru yakni Monster Burger, di mana daging yang disajikan nggak dimasak dengan sempurna. Akibatnya, bakterio e-Coli masih ada di sana dan menginfeksi konsumen. Sebanyaka 732 orang jadi korban dan empat anak dilaporkan meninggal dunia.
Sebanyak 640 orang terinfeksi hepatitis A dari daun bawang yang tercemar saat mengonsumsi makanan di restoran Chi-Chi, Monaca, Amerika Serikat, empat orang diantaranya tak tertolong.
DAri benang merah dan lapoiran yang disampaikan oleh dokter UGD akhirnya pihak kesehatan terkait menyarankan siapapun yang makan di lokasi mal dalam 14 hari terakhir kudu mendapat suntikan imunoglobin untuk melawan virus tersebut.
Seorang teknisi yang tidak berlisensi menyampurkan keju yang sudah dipasteurisasi dan yang belum. Akibatnya keju jadi terkontaminasi bakteri listeria dan menginfeksi 142 orang. 52 orang dinyatakan tewas dengan 19 diantaranya adalah bayi baru lahir. Karena kejadian ini, pemilik perusahaan dan teknisinya kduu menjalani hukuman penjara.
Ada bukti yang mengindikasikan kalau pejabat perusahaan dengan sengaja melepaskan produk yang terkontaminasi ke pasar Sebanyak 714 orang dikabarkan jatuh sakit dan 9 orang meninggal dunia di 26 negara bagian akibat peristiwa ini. Setelah kejadian itu, perusahaan dituntut dan mengalami kebangkrutan karena penjualan yang terus menurun.
Secra nggak sengaja, pabrik pengolahan daging tersebut mengedarkan daging kemasan yang terinfeksi listeria dari pabrik mereka di North York, Ontario. Akibatnya sebanyak 22 orang meninggal dari temuan 57 kasus.
Bila kasus keracunan makanan sebelumnya terjadi karena olahan makana dari pabrik, tiga kasus di Sukabumi ini terjadi karena warung nasi langganan dan juga jahatan warga. Setidaknya ada 469 warga yang mengalami keracuan dan dua diantaranya meninggal.
Kasus pertama terjadi karyawan pabrik karena menyantap makan siang di warung nasi langganan, lalu ada juga kasus karena mengkonsumsi acara selamatan 100 harian warga, ada juga karena makan nasi kotak dari hajatan warga.
Dinas kesehatan terkait menyampaikan kemungkiann kasus keracunan makana ini terjadi karena sulitnya mencari air bersih di musim kemarau sehingga sanitasi kurang terjaga dengan baik.
Keracunan makanan bisa muncul dengan gejala ringan namun harus tetap mendapatkan perawatan segera dan bila semakin parah maka harus segera menghubungi dokter.