© 2021 Salvagente.co.za
Penyakit emfisema membuat penderitanya mengalami sesak napas dan biasanya terjadi pada orang yang bertahun-tahun merokok. Begitu penyakit ini muncul, emfisema nggak bisa disembuhkan.
Bersama dengan bronkitis kronis, penyakit emfisema masuk dalam kelompok penyakit penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru (saluran bronkial), yang menyebabkan batuk terus-menerus dan kebanyakan penderita emfisema juga menderita bronkitis kronis.
Penderita penyakit emfisema mengalami kerusakan pada dinding kantung udara di paru-paru mereka. Kantung udara atau alveoli adalah kantung udara kecil, berdinding tipis, dan sangat rapuh yang ada di dalam kelompok di ujung tabung bronkial jauh di dalam paru-paru.
Normalnya nih saat kita menghirup udara, alveoli bakalan meregang trus oksigen masuk dan kemudian terbawa bersama aliran darah. Saat napas keluar, alveoli bakalan menyusut sehingga karbondioksida keluar dari tubuh.
Nah pada penderita penyakit emfisema, alveoli yang mengalami kerusakan jadi nggak bisa berfungsi dengan baik sehingga udara lama masih terperangkap di dalamnya. Akibatnya, udara baru yang kaya oksigen jadi nggak ada ruang untuk masuk.
Seringnya sih gejla penyakit ini nggak terlihat sampai sekitar 50 persen atau lebih jaringan paru-paru hancur. Di tahap berikut, gejala yang tampak biasanya cuman sesak napas dan kecapean yangs ering kali disalah artikan sebagai penyakit lain.
Gejala dari penyakit ini lebih lanjut adalah batuk, mengi, sesak napas, dada sesak dan produksi lendir yang meningkat. Segera hubungi dokter bila salah satu gejala dari gejala berikut ini muncul:
Dari berbagai sumber menyebut kalau penyebab penyakit emfisema adalah paparan gas berbahaya, salah satunya yaitu rokok. Tapi ini nggak menimpa semua perokok kok, tapi hampir seluruh penderita penyakit emfisema adalah perokok.
Makanya untuk mencegah penaykit ini maka jangan merokok dan hindari paparan asap rokok. Penting juag untuk mengenakan masker untuk mengurangi paparan polusi.
Penyakit emfisema disebabkan oleh paparan terus menerus dan signifikan gas berbahaya, dan salah satu yang paling disebut adalah merokok. Sebanyak 75 sampai 90 persen penderita penyakit paru obstruktif kronik adalah perokok, dan sebanyak 10 sampai 15 persen perokok mmenjadi penderita penyakit ini. Pada perokok, gejalanya akan tergantung pada intensitas merokok, tahun terpapar, dan fungsi paru-paru dasar.
Nggak semua perokok menderita penyakit emfisema ini. Kemungkinan ada faktor genetik yang membuat mereka jadi lebih rentan terhadap kondisi tersebut.
Nah, selain merokok ternyata penyebab emfisema juga bisa karena bahan bakar biomassa dan polutan lingkungan seperti sulfur dioksida, asap rokok atau polusi udara. Penyebab lainnya bisa karena faktor genetik, seperti defisiensi antitripsin alfa-1, dan lainnya.
Seseorang bisa aja terkena penyakit ini selama bertahun-tahun tanpa mereka sadari karena tak ada gejala yang terlihat. Saat muncul, gejala penyakit emfisema yang utama yakni sesak napas yang biasanya muncul secara bertahap.
Awalnya penderita bakalan ngerasa sesak saat melakukan aktivitas tertentu, sehingga kadang gejala tersebut nggak terlalu dihiraukan. Sampai pada akhirnya sesak napas mulai mengganggu dan muncul bahkan saat nggak melakukan aktivitas apapun.
Maka bila kamu memiliki faktor risiko penyakit emfisema ini seperti merokok, sering terkena asap rokok, debu dan polusi atau berumur antara 40 sampai 60 tahun, segera periksakan diri bila merasakan gejala sesak.
Penderita penyakit emfisema lebih mungkin terkena berbagai penyakit misalnya:
Robeknya paru-paru, ini karena fungsi paru-paru yang udah terganggu
Masalah jantung, karena emfimea bisa meningkatkan tekanan arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru.
Lubang besar di paru-paru. Kondisi ini bisa mengurangi jumlah ruang saat paru-paru mengembang.