©shutterstock.com
Sesuai dengan namanya, penyakit jantung bawaan merujuk pada penyakit jantung yang udah hadir saat penderita lahir. Ini bukanlah suatu penyakit, namun merupakan suatu kelainan atau cacat. Masalah pada penyakit jantung bawaan dapat mempengaruhi:
Menurut healthline.com, ada banyak jenis penyakti jantung bawaan. Dimulai dari kondisi sederhana tanpa gejala, hingga masalah rumit dengan gejala parah yang mengancam jiwa.
Dikutip dari inaheart.org, jumlah kejadian penyakit jantung bawaan di seluruh dunia mencapai angka 1.2 juta kasus dari 135 juta kelahiran di setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 300 riu kasus masuk dalam kategori penyakit jantung bawaan berat yang membutuhkan operasi kompleks agar bsia bertahan hidup.
Di Indonesia sendiri, anga kejadinya penyakit jantung bawaan diperkirakan mencapai 43 ribu kasus dari 4.8 juta kelahiran, atau dalam angka 9:1000 kejadian hidup setiap tahunnya.
Jantung dibagi menjadi dua kamar di sebelah kanan dan dua di sebelah kiri. Saat memompa darah ke seluruh tubuh, jantung menggunakan kedua sisi tersebut dengan cara yang berbeda. Terdapat katup yang membuka menutup di sisi sesuai fungsinya.
Sisi kanan jantung mengalirkan darah ke paru-paru dengan pembuluh darah tertentu. Di paru-paru, darah mengambil oksigen dan kemudian kembali ke sisi kiri melalui pembuluh darah paru-paru. Sisi kiri jantung kemudian memompa darah melalui pembuluh darah dan keluar ke seluruh tubuh.
Nah, penyakit jantung bawaan ini mempengaruhi struktur jantung termasuk katup, bilik yang memisahkan, dan dinidng jaringan yang memisahkan bilik dan pembuluh darah.
Ada banyak jenis penyakit jantung bawaan atau cacat pada jantung, namun bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok utama, diantaraya:
Di mana terjadi kebocoran atau katup jantung yang langsung menutup. Ini akan menganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dengan benar
Pada penyakit jantung bawaan jenis ini, dinding alami yang ada di antara sisi kiri dan kanan, serta bilik jantung atas dan bawah mungkin tidak berkembang dengan benar. Akibatnya, darah kembali ke jantung ata menumpuk di tempat-tempat yang bukan seharusnya.
Kerusakan tersebut membuat tekanan pada jantung bekerja lebih keras dan bisa menimbulkan tekanan darah tinggi.
Pada kerusakan penyakit jantung bawaan yang mengenai pembuluh darah , arteri dan vena yang membawa darah ke jantung dan kembali ke tubuh mungkin nggak berfungsi dengan benar. Ini dapat mengurangi atau menghalangi aliran darah, yang menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
Banyak dokter yang mengklasifikasiin penyakit jantung bawaan menjadi dua, yaitu sianotik dan akyanotik. Apa bedanya?
Pada tipe sianotik, penderita bakalan mengalami gejala berupa warna kebiruan (sianosis) pada kulit dan selaput lendir terutama di daerah lidah / bibir dan ujung-ujung anggota gerak. Ini terjadi karena kurangnya kadar oksigen di dalam darah. Sedangkan penyakit jantung bawaan akyanotik atau asianotik, nggak memunculkan gejala kebiruan pada penderitanya. Tapi, mereka mungkin masih mengalami komplikasi di kemudian hari sepeti tekan darah tinggi.
Dikutip dari mayoclinic, para peneliti nggak jelas mengerti apakah yang menyebabkan penyakit jantung bawaan ini. Namun, keturunan juga mungkin memiliki peran.
Beberapa penyebab yang didduga terlibat dalam penyakit jantung bawaan, diantaranya:
Penyakit jantung bawaan ini sering bisa terdeteksi selama kehamilan dengan USG. Misalnya, kalua dokter mendengar detak jantng yang ngak normal, maka mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memberikan tindakan tes tertentu.
Dalam beberapa kasus, gejala penyakit jantung bawaan mungkin nggak muncul sampai beberap lama setelah bayi lahir. Sedangkan bayi lahir dengan kelainan jantung bawaan biasanya akan mengalami:
Dalam kasus lain, gejala penyakit jantung bawaan mungkin nggak muncul bertahun-tahun setealh kelahiran. Namun begitu muncul, gejala biasanya berupa:
Penyakit jantung bawaan memang muncul saat lahir. Namun, bergantung pada kelainanya, diagnosis dan perawatan biasa aja dimulai saat penderita masuk usia anak-anak atau bahkan dewasa.
Ini terjadi misalnya karena gejala penyakit jantung bawaan nggak muncul sampai umur tertentu atau dewasa, sehingga peratwaan baklana tertunda.
Untuk kasus ini, gejala penyakit jantung bawaan yang muncul diantaranya:
Perawatannya tergantung pada tingkat keparahan cacat jantung tersebut. Beberapa penderita kadang cuman perlu kontrol ke dokter secara rutin, sementara beberapa yang lain mungkin perlu obat-obatan hingga operasi.
Saat anak tersebut sudah dewasa, ada kemungkinan masalah cacat jantung yang timbul kembali. meskipun udah dirawat saat mereka masih kecil. Memperbaiki kelainan tersebut bisa meningkatkan fungsi jantung, mewski ngak bis amembaut jantung benar-benar normal.
Bahkan kalau perawatan di masa anak-anak berhasil, masalah penyakit jantung bawaan ini bsia aja terjadi lagi di kemudian hari dan akan bertambah seriring dengan usia. Bahkan mungkin masalah yang nggak cukup serius saat masih anak-anak, bisa semakin memburuk dan membutuhkan perawatam.
Perawatan untuk penyakit jantung bawaan tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa bayi, misalnya, punya kelainan jantung yang ringan yang bsia sembuh seiring dengan waktu.
Namun ada juga yang punya tingkat keparahan tingi sehingga memerlukan perawatan ekstensif. Dalam kasus penyakit jantungbawaan kai ini, perawatan yang mungkin diataranya:
Komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung bawaan bisa dicegah dengan penggunaan perangkat tertentu, termasuk alat pacu jantung dan defibrillator kardioverter implan (ICD). Sedangkan alat pacu jantung dapat membantu mengatur detak jantung yang nggak normal, dan ICD dapat memperbaiki detak jantung tidak teratur yang mengancam jiwa.
Perawatan ini memungkinkan dokter buat mempernbaiki caat jantung bawan tertentu tanpa harus melalui pembedahan dada dan jantung. Dokter bakalan memasukkan tabung tipis ke dalam vena di kaki dan mengarahkannya ke jantung.
Nah, setelah kateter berada di posisi yang benar, dokter akan menggunakan alat kecil yang dimasukkan melalui kateter untuk memperbaiki kelainan penyakit jantung bawaan.
Prosedur ini baru mungkin dilakukan kalau kateter nggak cukup untuk memperbaiki penyakit jantung bawaan. Ini dilakukan dengan mengoperasi jantung terbuka untuk menutup lubang di jantung, memperbaiki katup jantung atau memperlebar pembuluh darah.
Kalau kasus penyakit jantung bawan terlalu rumit buat diperbaiki, maka mungkin diperlukan prosedur transplantasi. Dalam prosedur ini, jantung anak diganti dengan jantung sehat dari pendonor.