©shutterstock.com/praditkhorn Somboonsa
Penyakit leptospirosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri, yang bisa menyerang manusia dan juga binatang. Kasus yang terjadi bisa terbilang jarang. Bahkan, jumlahnya kurang dati seribu kasus per tahun.
Saat penyakit ini masih dalam tahap infeksi ringan, maka disebut dengan penyakit leptospirosis. Sedangkan bila infeksi mengarah pada level yang parah, maka disebut dengan penyakit Weil.
Kalau nggak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
Penularan Penyakit Leptopsirosis bisa dicegah dengan berbagai hal tergantung pada aktivitas yang menimbulkan risikonya.
Misalnya nih, untuk kamu yang akan melakukan olahraga air, disarankan untuk memastikan bahwa setiap luka pada kulit tertutup oleh anti air. Ini dapat melindungi terhadap berbagai infeksi, termasuk hepatitis A dan giardiasis.
Setelah berenang di air tawar, ada baiknya mandi dengan saksama.
Lalu, gunakan pakaian pelindung bila memang harus berdekatan dnegan tempat-tempat yang berisko.
Apakah penyebabnya?
Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri leptospira, yang bisa hidup dalam rakun, kelelawar, domba, anjing, tikus, kuda, sapi, kerbau, dan babi. Melansir Medical News Today, bakteri ini menghuni ginjal hewan dan dikeluarkan saat buang air kecil. akhirnya, bakteri tersebut menginfeksi tanah atau persediaan air.
Seremnya nih, bakteri penyebab penyakit leptospirosis bisa bertahan di media tersebut hingga berbulan-bulan.
Seseorang bisa terinfeksi penyakit leptospirosis ini kalau mata, mulut, hidung, atau luka terbuka pada kulit bersentuhan dengan:
Nggak cuman itu doang, seseorang juga bisa terinfeksi penyakit leptospirosis tersebut kalau tergigit binatang yang terinfeksi.
Penyakit leptospirosis ini berkaitan dengan risiko perkerjaan. Maksudnya nih, paling sering mengancam mereka yang bekerja di dekat binatang, jaringan hewan, atau produk limbah hewan.
Contohnya:
Penyakit leptospirosis ini ditemukan di seluruh dunia, tapi lebih umum di daerah tropis.
Dilansir dari Healthline, gejala penyakit leptospirosis biasanya muncul tiba-tiba, sekitar 5 hingga 14 hari setelah infeksi. Namun, masa inkubasi dapat berkisar 2 hingga 30 hari.
Gejala Penyakit Leptospirosis ringan
Sebanyak 90 persen penyakit leptospirosis merupakan penyakit dengan gejala ringan. Dan kebanyakan orang pulih dalam seminggu tanpa pengobatan, tetapi sekitar 10 persen terus berkembang menjaid leptospirosis parah.
Penyakit leptospirosis berat
Tanda dan gejala penyakit leptospirosis berat akan muncul beberapa hari setelah gejala leptospirosis ringan menghilang.
Gejala tergantung pada organ vital mana yang terlibat. Akibatnya, dapat menyebabkan gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, dan meningitis. Ini bisa berakibat fatal.
Kalau penyakit leptospirosis ini menyerang jantung, hati, dan juga ginjal,maka gejala yang muncul bisa berupa:
Kalau nggak dirawat, maka penyakit leptospirosis bisa menyebabkan gagal ginjal yang mengancam jiwa
Kalau penyakit leptospirosis mempengaruhi otak dan sumsu tulang belakang, maka meningitis, ensefalitis , atau keduanya dapat berkembang.
Penyakit leptospirosis yang menyerang paru-paru menyebabkan seseorang tersbeut nggak bisa bernapas. Tanda dan gejalanya meliputi
Bisa dibilang, penyakit leptospirosis disebabkan karena hal-hal yang mungkin menurut kita sangat sepele, namun ternyata bisa berakibat fatal,meski jarang terjadi. Untuk itu, selalu terapkan kebersihan dan keamanan diri terutama di tempat-tempat yang berisiko.