©shutterstock.com
Sering mendengar tentang penyakit polio ini, bukan? Bisa dibilang, dulu, penyakit ini sangat banyak penderitanya. Dilansir dari Indonesiabaik.id, penyakit polio sudah tersebar di seluruh dunia, terutama di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika. Virus penyakit polio sering menyerang bayi dan anak-anak.
Saat ini memang obat penyakit polio belum ditemukan. Tapi polio bisa dicegah dengan pemberian vaksin, dan Indonesia sendiri dibilang berhasil dalam menggalakkannya. Terbukti, di tahun 2014 lalu Indonesia masuk dalam kategori negara bebas polio dari WHO.
Eh berita buruknya, di akhir tahun 2019 lalu terdeteksi virus penyakit polio di saluran air kota Manila, Filipina. Ini membuat Indonesa kudu berjaga-jaga nih, mengingat penyakit ini rentan banget penularannya. Nah, untuk tahu lebih lanjut mengenai penyakit polio ini, yuk simak ulasan lengkapnya dalam artikel Diadona berikut.
Penyakit polio, atau yang disebut dengan poliomielitis, merupakan penyakit yang sangat menular. Ini disebbakan karena virus yang menyerang sistem saraf.
Penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Bahaya nggak sih penyakit polio ini? Menurut WHO, satu dari 200 penderita penyakit ini mengakibatkan kelumpuhan permanen.
Sisanya, ada yang mengalami kelumpuhan, 5 sampai 10 pesen juga meninggal ketika otot-otot pernapasan mereka nggak bergerak.
Syukurnya berkat inisiatif pemberantasan polio global pada tahun 1988, ada banyak wilayah yang sudah terbebas dari penyakit polio, diantaranya Benua Amerika, Eropa, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara.
Penyakit polio disebabkan karena virus yang mudah banget menular. Penularannya dilakukan dengan kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus. Namun ada juga kasus di mana penularan penyakit polio ini terjadi karena makanan dan air yang terkontaminasi, meski ini jarang banget terjadi.
Menurut mayoclinic.org, orang yang membawa virus penyakit polio dapat menyebarkan virus selama berminggu-minggu di kotorannya. Orang yang punya virus penyakit polio tetapi tidak memiliki gejala dapat menularkan virus kepada orang lain.
Makanya, orang-orang yang tinggal di daerah dengan akses terbatas ke air mengalir, rentan terkena penyakit polio karena minum dari air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang terinfeksi.
Apakah penyakit polio bisa diobati?
Dokter cuman bisa mengobati gejalanya, sementara infeksi berjalan dengan sendirinya.
Perawatan yang biasanya dilakukan biasanya
Wabah penyakit polio pertama kali muncul di Eropa pada awal 1800-an, wabah pertama yang diketahui di Kanada terjadi pada tahun 1910.
Menurut laman cpha.ca, seorang gadis kecil dibawa ke rumah sakit Hamilton, Ontario, diperkirakan mengidap penyakit rabies. Dia meninggal, yang kemudian barulan diketahui kalau ini merupakan penyakit polio.
Pada saat itu nggak ada yang tahu apakah penyakit ini menular atau engga, dan apa yng harus dilakukan untuk mencegah dan mengobatinya. epidemi polio berlanjut, biasanya terjadi di musim panas atau musim gugur.
Apa yang pemerintah saat itu lakukan? Yakni dengan mencoba karantina sekolah yang sakit, membatasi anak-anak bepergian. Namun nyatanya, hal ini nggak mencegah penyebaran penyakit polio.
Trus ada sebagian besar provinsi yang memyediakan serum penyembuhan penyakit polio ini secara gratis. Serum dibuat dari darah yang disumbangkan oleh mereka yang selamat dari penyakit ini, meskipun nggak pernah ada bukti efektivitas serum.
Di tahun 1930-an, ada sebuah alat seperti paru-paru besi yang di bawa ke Rumah Sakit di Toronto dari Boston. Silinder logam berukuran besar ini mengatur pernapasan orang yang terkena polio. Bentuknya, serupa tabung besar. Nggak dijelaskan lebih lanjut mengenai cara kerjanya.
Terus pada tahun 1937, digunakan semprotan hidung yang dirancang untuk menghalangi virus polio memasuki tubuh. Objeknya adalah 5 ribu anak-anak di Toronto. Setelah dua kali putaran penyemprotan, metode tersbeut ditinggalkan karena nggak terbukti bisa mencegah penyakit polio.
Diperkirakan, ada 11 ribu orang Kanada yang lumpuh akibat penyakit polio pada tahun 1949 dan 1954. Penyakit ini memuncak pada tahun 1953 dengan hampir 9.000 kasus dan 500 kematian - epidemi nasional paling serius sejak pandemi influenza 1918. Epidemi polio besar terakhir di Kanada terjadi pada tahun 1959, dengan hampir 2.000 kasus kelumpuhan
Penerapan luas vaksin Salk yang diekanlkan pada tahun 1955 lalu, dan vaksin oral Sabin di tahun 1962 akhirnya membawa polio di bawah kendali pada awal 1970-an. Kanada disertifikasi bebas polio pada tahun 1994.
Perjalanan yang panjang banget buat menemukan obat dari suatu penyakit, yah!
Dan cara terbaik untuk mencegah penyebaran penyait polio ini ya memang dengan vaksin. Anak-anak kudu mendapatkan vaksin sesuai dengan jadwal vaksinasi oleh CDC, yaitu pada usia
Setelah diberikan dosis penguat ini, maka kekebalan seseorang bakalan berlangsung seumur hidup.
Meski jarang banget terjadi, vaksin penyakit polio ini menyebabkan reaksi alergi ringan atau parah , seperti:
Orang dewasa Amerika Serikat nggak berisiko tinggi terkena penyakit polio ini. Risiko terbesar adalah kalau mereka bepergian ke daerah yang penyakit polio masih menjadi hal yang biasa.
Dan tahu nggak sih, berkat vaksinasi, jumlah kasus penyakit polio menurun hingga 99 persen. Angka yang luar biasa banget kan? Tahun 1988 lalu, jumlah penderita mencapai angka 350 ribu.
Selanjutnya, cuman ada 74 kasus yang dilaporkan pada tahun 2015. Dann di tahun 2018 lalu, cuman tercatata 22 kasus.
Dan hingga saat ini, penyakit polio masih ada di Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria.
Penyakit polio bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Meski begitu, sebagian besar orang yang terinfeksi virus merasa nggak sakit, bahkan nggak sadar kalau mereka terinfeksi.
Diperkirakan 95 sampai 99 persen orang yang terjangkit virus polio nggak menunjukkan gejala. Ini dikenal sebagai polio subklinis.
Bahkan tanpa gejala, orang yang terinfeksi virus polio masih dapat menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain.
Yakni penyakit polio yang tidak mengarah ke kelumpuhan. Biasanya, gejaanya ringan banget mirip flu kayak penyakit karena virus lainnya.
Tanda dan gejala penyakit polio nonlumpuh ini bisa bertahan sampai 10 hari, dengan kondisi :
Bentuk penyakit polio yang lebih serius, meski jarang terjadi. Tanda dan gejalanya mirip dengan polio non-paralitik. Namun dalam satu minggu, tanda dan gejala yang lainnya akan muncul. Apa saja?
Merupakan kumpulan tanda atau gejala yang melumpuhkan dan mempengaruhi beberapa orang yang selama bertahun-tahun mengalami penyakit polio. Ini bsia terjadi antara 15 sampai 40 tahun.
Tanda dan gejalanya termasuk diantara:
Diperkiran, 25 persen sampai 50 persen orang yang selamat dari penyakit polio bakalan terkena PPS ini.
Nah, kalau begitu yuk bantu pemerintah mencanangkan Indonesia bebas penyakit polio dengan nggak ketinggal vaksin untuk adik-adik dan anak-anak kita yah!