Tentang Penyakit SARS, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Senin, 8 Juni 2020 16:59
Tentang Penyakit SARS, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Penyakit SARS disebabkan oleh golongan virus Corona, dan bisa dibilang merupakan 'sepupu' dari Covid-19.

Penyakit SARS atau (Severe Acute Respiratory Syndrome)muncul pertama kali dan tercatat di provinsi Guangdong, Cina pada November 2002. Awalnya, dokter di sana melihat keberadaan penyakit pneumonia yang nggak biasa. Sayangnya, keberadaan tersebut nggak segera dilaporkan ke WHO.

Pada bulan Februari 2002, wabah lain terjadi di Hanoi, Vietnam. Seorang petugas WHO memeriksa pasien lalu melaporkan wabah besar ke kantor utama WHO pada 10 Maret 2003. Nggak lama, salahs atu petugas WHO tersbeut kemudian meninggal.

Sementara itu, dilansir dari theconversation.com, seorang dokter dari provinsi Guangdong melakukan perjalanan ke Hong Kong dan tinggal di Metropol Hotel , bersama dengan sejumlah wisatawan internasional lainnya. Ternyata, dokter tersebut terinfeksi oleh apa yang kita kenal sekarang SARS-CoV-1. Virus tersebut juga menularkan ke sekitar 12 tamu hotel lainnya, di mana masing-masingnya kemudian pulang ke negara masing-masing.

Sejak saat itu, penyakit SARS menyebar ke sebagian besar dunia, meskipun yang paling besar masih di kawasan Asia.

Wait, ada informasi tambahan nih. Di bagian atas artikel Diadona udah bilang kan bahwa penyakit SARS disbeut juga dengan SARS-CoV-1, sedangkan SARS-CoV-2 merujuk pada penyakit akibat Covid-19. Yup, jadi penyakit pernapasan yang bikin geger dunia pada tahun 2019 hingga 2020 tersebut merupakan penyakit SARS-CoV-2.

1 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit SARS

Penyakit SARS

Penyakit SARS disebabkan oleh jenis coronavirus yang berkaitan erat dengan virus Covid-19. Bisa dibilang sepupuan lah mereka ini.

Apa beda keduanya?

Penyakit SARS-CoV-1 lebih agresif dan mematikan daripada SARS-CoV-2. Namun, SARS-CoV-2 menyebar lebih cepat, kadang-kadang dengan gejala tersembunyi, memungkinkan setiap orang yang terinfeksi menginfeksi beberapa orang lain.

Perbedaan lainya yaitu pelacakan kontak, dimana penyakit SARS-CoV-1 ini bisa dibilang lebih mudah dilacak penyebarannya. Caranya, yaitu dengan melihat orang yang punya gejala penyakit dalam waktu dua sampai tiga hari.

Sedangkan untuk SARS-CoV-2 ini dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk gejala bisa muncul, dan banyak banget orang yang nggak punya gejala sama sekali.

Ilmuwan percaya kalau kedua virus tersebut berasal dari kelelawar.

2 dari 3 halaman

Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit SARS

Penyakit SARS

Melansir nhs.uk, penyakit SARS biasanya dimulai pada 2 samapi 7 hari setelah terinfeksi. Kadang-kadang, waktu antara mulai terinfeksi dengan munculnya gejala juga bisa berlangsung sampai 10 hari.

Gejala penyakit SARS meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan ekstrim
  • Sakit kepala
  • Panas dingin
  • Nyeri otot
  • Kehilangan selera makan
  • Diare

Setelah gejala penyakit SARS ini muncul, infeksi kemudian bakalan mempengaruhi paru-paru dan saluran udara (sistem pernapasan), yang mengarah ke gejala tambahan, seperti:

  • Batuk kering
  • Susah bernapas
  • kekurangan oksigan dalam darah, yang bisa berakibat fatal

Waktu inkubasi atau periode dari virus masuk ke tubuh hingga gejala muncul, membutuhkan waktu yang lama. Penderita nggak mengalami gejala, sehingga dia nggak tahu kalau dia terinfeksi. Di masa itulah, penyebaran terus terjadi.

Makanya, seperti halnya yang terjadi pada wabah Covid-19 ini, mereka yang punya gejala penyakit SARS ata punya riwayat perjalanan ke luar negeri, diminta untuk melakukan karantina selama 10 hari.

Bagaimana Penyebaran Penyakit SARS?

Kayak Covid-19, penyakit SARS ini bisa menyebar saat orang yang terinfeksi sedang batuk, bersin, atau melakukan kontak langsung dengan orang lain. Kontak tatap muka mengacu pada:

  • Merawat penderita penyakit SARS
  • Kontak dengan cairan tubuh penderita
  • Mencium, memeluk, menyentuh, atau berbagi peralatan makan atau minum dengan orang yang terinfeksi

Penyakit SARS ini juga bisa menimpa orang yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi tetesan napas dari penderita, trus tangan tersebut digunakan untuk menyentuh mata, mulut, atau hidung. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui udara, tetapi para peneliti belum mengkonfirmasi hal ini.

3 dari 3 halaman

Pencegahan Penyakit SARS

Ilustrasi Mencuci Tangan

Seperti halnya penyakit karena virus lainnya, penyakit SARS ini bisa dicegah. Misalnya, dengan nggak bepergian ke wilayah dunia di mana wabah SARS muncul nggak terkendali.

Untuk mengurangi risiko, penting banget untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang punya gejala, paling enggak 10 hari sampai gejalanya hilang. Trus nih penting juga untuk pencegahan penyebaran dengan melakukan berbagai langkah kesehatan, antara lain:

  • Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun berbasis alkohol
  • Tutup mulut dan hidung saat bersin maupun batuk
  • Hindari berbagi makanan dan minuman serta peralatannya
  • Membersihkan permukaan benda scara teratur menggunakan disinfektan'

Dalam beberapa situasi, penting juga untuk menggunakan sarung tangan, masker ataupun kacamata untuk mencegah penyebaran penyakit SARS ini.

Penyakit SARS ini pernah menjadi wabah yang mematikan, meski nggak meluas seperti wabah Covid-19. Tapi, bisa dibilang ternyata keluarga virus ini toxic banget ya!

Beri Komentar