© Shutterstock
Kita semua berharap pandemi corona cepat berlalu. Namun nyatanya hingga sekarang, tanah air masih digemparkan oleh virus corona Covid-19. Baru-baru ini istilah medis yang belum lama muncul adalah Happy Hypoxia. Apakah itu?
Melansir dari Medical News Today, happy hypoxia adalah kondisi di mana kadar oksigen di dalam tubuh menurun drastis, namun tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala apapun terkait hal ini.
Biasanya, ketika kadar oksigen darah seseorang sudah mulai berkurang, kemungkinan besar ia akan mengalami sesak napas, batuk-batuk detak jantung cepat, serta napas yang berbunyi.
Namun untuk yang mengalami happy hypoxia, gejala-gejala tersebut bisa tidak muncul. Mereka tetap bisa berkegiatan seperti biasa, meskipun sebenarnya organ-organ vitalnya sedang membutuhkan pertolongan karena kekurangan oksigen.
" Dalam beberapa kasus, pasien merasa nyaman dan menggunakan handphone di saat dokter hendak memasukkan selang pernapasan dan menghubungkan pasien ke ventilator mekasis, meskipun berpotensi menyelamatkan nyawa, memiliki risiko tersendir," ujar Dr. Martin J. Tobin, profesor kedokteran paru dan perawatan kritis di Loyola University MEdical Center, di Maywood, IL.
Jadi, otak tidak sadar dan tidak mengelani dengan segera ketika oksigen dalam darah telah berkurang drastis. " Saat kadar oksigen menurun pada pasien dengan COVID-19, otak tidak merespons sampai oksigen turun ke tingkat yang sangat rendah."
Biasanya ketika oksigen dalam darah seseorang sudah mencapai titik yang paling rendah, ia akan mengalami sesak napas. Tapi untuk happy hypoxia, mereka tidak akan merasakan gejala tersebut.
Diam-diam. organ vital tubuh sedang dalam bahaya. Sehingga bisa menyebabkan kematian mendadak. Hmm, gak boleh dianggap remeh, guys!