Ternyata Alergi Olahraga Benar-benar Ada, Kok Bisa sih?

Reporter : Mila
Rabu, 20 Oktober 2021 07:57
Ternyata Alergi Olahraga Benar-benar Ada, Kok Bisa sih?
Alergi olahraga tidak hanya sekadar alasan saja.

Olahraga umumnya punya banyak manfaat bagi tubuh. Tapi, untuk beberapa orang olahraga justru bisa menimbulkan masalah kesehatan. Salah satunya adalah exercise-induced anaphylaxis (EIA) alias alergi olahraga.

Alergi olahraga kali pertama dijelaskan pada 1979 dalam jurnal Allergy and Clinical Immunology. Kasus alergi ini diperkirakan memengaruhi 50 dari 100.000 orang. Menurut ahli alergi dan imunologi di NYU Langone Health, anafilaksis (reaksi alergi berat) yang diinduksi oleh olahraga adalah kejadian langka yang terjadi ketika orang mengalami reaksi alergi parah yang mengancam jiwa.

1 dari 3 halaman

Gejala Alergi Olahraga

Seseorang yang alergi olahraga bisa mengalami beragam gejala, seperti:

  • Gatal-gatal;
  • Mual;
  • Pusing;
  • Pembengkakan;
  • Kram;
  • Diare;
  • Batuk, mengi, atau kesulitan bernapas.

Pada kasus yang parah, gejala alergi olahraga bisa berkembang menjadi syok, kehilangan kesadaran, dan gangguan pernapasan, atau serangan jantung.

2 dari 3 halaman

Segala Jenis Olahraga Berpengaruh

Ilustrasi Olahraga

Banyak yang mengira kalau alergi olahraga hanya dipicu oleh aktivitas fisik yang berat. Padahal, kondisi ini bisa terjadi pada aktivitas fisik apapun, seperti menyapu atau sekadar menari/berjoget.

Tapi, ada pula faktor lainnya yang berkontribusi, seperti makanan, kondisi cuaca, atau obat-obatan bisa menyebabkan anafilaksis yang dipicu oleh olahraga.

3 dari 3 halaman

Mencegah dan Mengobati Alergi Olahraga

Spesialis Kedokteran Olahraga dari RS Mitra Kemayoran Jakarta, dr Michael Triangto, SpKO, menyarankan beberapa tips yang bisa dijadikan panduan dalam mencegah dan mengobati alergi terutama bagi orang yang aktif berolahraga.

" Yang pertama adalah mengenali berbagai bahan alergen yang berpengaruh pada tubuh kita dan jauhkan bahan alergen tersebut dari siapa pun yang menderita alergi terhadap bahan itu," ujar Michael.

" Bilamana kontak dengan alergen tak bisa dihindari, maka kita harus menyediakan obat anti alergi yang biasanya dipergunakan dan bila gangguan tidak bisa teratasi dengan baik segera menghubungi dokter terdekat," tambah Michael

" Kemudian simpan catatan tentang bahan alergen tersebut di dalam dompet berdekatan dengan kartu identitas sehingga dalam keadaan darurat petugas medis bisa mengetahui hal-hal apa saja yang tidak boleh diberikan," tutup Michael.

Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Beri Komentar