©peper.ph&amazon.com
Milo merupakan minuman susu yang menyehatkan bagi tubuh. Selama ini anak-anak hingga orang dewasa mengkonsusmi susu ini. Tapi apakah minuman ini benar-benar sehat untuk kita?
Lalu bagaimana dengan Nutella. Kita biasa mengkombinasikan selai cokelat nikmat ini dengan roti.
Sebagai masyarakat awam, bahan-bahan yang terkandung dalam suatu produk memang susah di pahami. Namun dilansir dari @Mindvalley dalam akun twitter @Folktive, ternyata produk-produk ini kini mencoba mengganti kata gula dengan kata lain agar kita sebagai masyarakat awam tidak mudah mendeteksinya.
WHAT? Milo and Nutella? ????
Also check ingredient list, many ingredients are unhealthy and very processed.
????: Mindvalley pic.twitter.com/hh2QaaEdst
Ternyata 40% dari tiap packaging dari Milo berisi gula. Meski Milo dikenal sebagai susu, nyatanya Milo adalah minuman berenergi. Jadi konsumsi Milo dapat menignkatkan energimu, tidak membuatmu makin sehat. Tapi 40% adalah gula, apa menurutmu ini masih sehat?
Selanjutnya adalah Nutella. Siapa yang nggak suka Nutella sih? Selai cokelat yang manis gurih ini sukses di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Sedihnya, ternyata nutella nggak benar-benar berasal dari cokelat. Tapi sebagian besar ingriedients-nya berasal dari palm oil dan juga perasa cokelat.
Pada video tersebut juga dijelaskan jika kini produsen-produsen sering mengganti kata gula dengan kata lain. Hal ini dilakukan untuk mengecoh konsumen awam.
Dan nyatanya berhasil bukan?
Berikut ini adalah nama-nama pengganti gula yang sering digunakan produsen untuk mengecoh konsumen.
Jadi sekarang kita perlu lebih detail dalam melihat produk apa yang kita konsumsi. Karena produsen, bagaimanapun caranya akan menggunakan cara-cara jeli untuk dapat meningkatkan penjualan. Bahkan untuk brand sekelas Milo sekalipun.
Jadi ingin mencoba sarapan dengan susu milo dan roti selai Nutella?