© Https://bbc.com/
Prof Simon Fishel, ahli IVF terkemuka di ProFam, sebuah perusahaan di Brimingham yang menciptakan prosedur ini, mengatakan bahwa operasi untuk menunda menopause bisa meningkatkan peluang wanita agar memiliki bayi di kemudian hari.
Prosedur ini juga bisa memerangi masalah kesehatan yang terkait dengan menopause, seperti kondisi jantung dan pelemahan tulang, ujarnya dilansir dari BBC (28/01). Pengerjaan prosedur ini yaitu melakukan pembedahan sebagian kecil dari salah satu ovarium, kemudian dibentuk menjadi strip kecil dan dibekukan.
Benda ini kemudian bisa dicairkan dan dicangkokkan kembali ke dalam tubuh. Menurut Prof Simon, jika pasien ingin bagian ovarium yang dibekukan ini kembali kepada dirinya agar bisa memiliki anak, itu dapat dimasukkan kembali ke dekat tuba falopi.
Pengambilan ovarium ini bisa lebih baik jika dilakukan lebih awal atau diusia muda. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut memiliki banyak sel telur dan ovarium juga masih penuh dengan hormon.
Prof Fishel juga mengatakan bahwa porosedur ini merupakan " eksperimental" secara keseluruhan. Sebab, hal ini berhasil dilakukan oleh dokter untuk membantu wanita yang berisiko kehilangin fungsi ovarium akibat dari perawatan kanker, sehingga Prof Fishel mengtatakan bahwa prosedur ini akan aman.
Tentunya prosedur ini meimbulkan perdebatan di dunia kedokteran. Salah satu dokter yang memimpin Fertility Preservation UK, Dr Melanir Davies mengatakan bahwa " Wanita sehat yang menjalani operasi yang tidak diperlukan dengan harapan menjaga kesuburan dan penggantian hormon di masa depan" dia mengatakan juga bahwa memang kesuburan bisa dipulihkan bagi beberapa wanita yang menderita kanker. Namun, tak ada wanita sehat yang mengalami hal ini dan bisa membuktikan prosedur ini akan berhasil memperlambat menopause.
Dr Davis salah satu Komite Penasihat Medis British Menopause Society mengatakan bahwa penghapusan jarigan ovarium pada fungsinya untuk jangka panjang, termasuk tentang kesuburan membutuhkan " penilaian dan evaluasi lebih lanjut" ujarnya.
Ternyata, untuk prosedur ini masih menimbulkan perdebatan pada beberapa dokter ahli. Kalau prosedur operasi untuk menunda menopause ini ternyata bisa dan ada di Indonesia, kamu mau coba nggak?