© Shutterstock
Penyakit jantung menempati urutan kedua penyebab kematian utama di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja pada kelompok usia berapa pun. Kementerian Kesehatan RI menemukan ada 15 dari 1.000 orang (1,5%) yang didiagnosis penyakit jantung pada tahun 2018.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan jantung sesuai umur? Simak jawabannya di bawah ya!
Menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan sedini mungkin. Caranya dengan aktif secara fisik, berhenti merokok, dan menghindari paparan asap rokok. Pada usia ini, kamu juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini meliputi periksa tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol dalam tubuh.
Usia 30-an adalah fase produktif dan awal membentuk keluarga bagi sebagian orang. Kamu bisa menerapkan pola hidup sehat bersama pasangan dan anak untuk menjaga tubuh tetap sehat. Penting juga untuk mengetahui riwayat penyakit jantung pada keluargamu.
Dengan begitu, kamu bisa berfokus untuk mengendalikan faktor risiko lain, misalnya dengan menjaga berat badan sehat, konsumai makanan bergizi, olahraga, dan tidak merokok.
Permasalahan dalam lingkungan kerja dan keluarga juga rentan memicu stres. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan perubahan dalam tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh sebab itu, kamu perlu mengetahui cara mengelola stres yang terbaik, seperti latihan pernapasan, meditasi, yoga, atau melakukan hobi.
Banyak yang memercayai bahwa metabolisme akan melambat saat memasuki usia 40-an. Kondisi ini berisiko membuat berat badan bertambah. Kamu bisa mencegah penyakit jantung akibat kenaikan berat badan dengan aktif bergerak, rutin berolahraga, dan makan makanan yang baik untuk jantung.
Orang berusia 40 tahun ke atas juga perlu rutin cek kadar gula darah. Hal ini untuk mengetahui risiko diabetes yang bisa mengakibatkan penyakit jantung bila tidak ditangani dengan baik.
Periksakan juga kalau kamu mengalami gejala sleep apnea, yaitu gangguan tidur serius yang membuat pernapasan sering terhenti selama kamu tidur. Studi dari Sleep Foundation menemukan bahwa sleep apnea bisa meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 140% dan penyakit jantung koroner sebesar 30% pada pengidapnya.
Sebuah penelitian di jurnal Clinics in Geriatric Medicine (2010) menyebutkan risiko penyakit jantung bisa meningkat hingga 40% pada pria dan wanita berusia 40–59 tahun.
Salah satu cara menjaga jantung pada umur 50-an yaitu dengan mulai memperhatikan gejala penyakit jantung. Konsultasi dengan dokter untuk membantu kamu memahami hal ini. Sementara itu, kamu yang sudah terdiagnosis mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes juga harus selalu mengikuti rencana perawatan dari dokter.
Rutin minum obat-obatan, terapi medis, dan melakukan perbaikan gaya hidup bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Menginjak usia 60-an, risiko penyakit jantung bisa meningkat hingga 70–75 persen. Gagal jantung, yaitu tahapan akhir dari berbagai penyakit jantung, juga lebih umum terjadi pada lansia.
Orang-orang pada usia ini perlu menjalani pola hidup sehat, terlebih dalam pengaturan kalori makanan. Tubuh lansia butuh lebih sedikit kalori daripada orang yang lebih muda.
Penting juga untuk mengetahui tanda serangan jantung dan stroke pada lansia. Hal ini berguna agar orang tersebut dapat memperoleh perawatan medis segera.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!