© Psychiatryadvisor.com
Di media sosial, saya sering banget menemukan orang-orang foto selfie dirinya sendiri di cermin, lalu disertakan caption "Gendutan" dan hal semacamnya. Padahal, saya melihat tubuhnya itu ya ideal sekali, bahkan bisa kurus.
Sejauh ini yang saya lihat sih cewek. Tapi, kayaknya gak menutup kemungkinan bisa terjadi pada cowok. Bahkan di beberapa kasus, tubuhnya itu sudah mencapai kata kurus, tapi kok bisa-bisanya mereka bilang gendutan?
Ternyata, orang yang punya pemikiran tersebut disebut dengan anoreksia nervosa. Melansir dari Mayoclinic.org, sebutan itu merupakan gangguan makan, berupa ketakutan intens kenaikan berat badan dan persepsi berat badan yang terdistorsi. Akibatnya, salah satu tanda utamanya adalah berat badan rendah yang tidak normal.
Orang dengan anoreksia nervosa punya penilaian yang tinggi tentang pengontrolan berat badan dan bentuk tubuh mereka. Hal-hal ekstrem pun akan mereka lakukan demi mencapai berat badan rendah yang mereka inginkan.
Misalnya, mereka sangat membatasi jumlah makan yang akan mereka makan. Bahkan setelah makan, saking parnonya apakah jangan-jangan mereka makan berlebihan, mereka bisa dengan sengaja memuntahkannya kemudian, bisa sampai menggunakan obat pencahar, dan sebagainya.
Tak hanya itu, demi mencapai berat badan rendah yang mereka idam-idamkan itu, mereka juga bisa melakukan olahraga berlebihan. Meskipun berat badannya sudah hilang banyak sekali, ia akan terus melakukannya. Karena apa? Karena mereka dihantui oleh pikiran tentang kenaikan berat badan.
Anoreksia Nervosa bisa dibilang gangguan jiwa yang serius. Hal ini bisa mengancam jiwa untuk mengatasi masalah emosional, dan bahkan semakin menipiskan harga diri sendiri. Ketika orang dengan anoreksia nervosa, hidupnya akan terambil alih dan sulit diatasi.
Tentu, tanda-tanda utama orang dengan naoreksia nervosa adalah persepsi yang tidak relatisis. Ya jelas, misalnya ketika dia nyatanya sudah terbilang kurus atau ideal, dia masih memandang dirinya gemuk.
Tanda-tanda fisik:
1. Penurunan berat badan yang ekstrem atau tidak membuat peningkatan berat badan yang diharapkan
2. Penampilannya kurus banget
3. Perhitungan darah yang tidak normal
4. Kelelahan
5. Insomnia
6. Pusing atau bahkan pingsan
7. Warna kebiruan jari
8. Rambut yang menipis, patah atau rontok
9. Rambut lembut dan halus menutupi tubuh
10. Tidak adanya menstruasi (bagi wanita)
11. Sembelit dan sakit perut
12. Kulit kering atau kekuningan
13. Intoleransi terhadap dingin
14. Irama jantung tidak teratur
15. Tekanan darah rendah
16. Dehidrasi
17. Pembengkakan lengan atau kaki
18. Gigi dan kapalan yang terkoyak pada buku-buku jari akibat muntah
Lalu, kenapa seseorang bisa mengidap anoreksia nervosa?
Yang pertama adalah maslaah biologis. Meski belum jelas gen mana yang terlibat, campur tangan genetik menjadi faktor utama seseorang berisiko lebih tinggi terkena anoreksia nervosa.
Orang yang mempunyai sifat obsesif-kompulsif bisa menginap anoreksia. Mereka akan lebih mudah berpegan pada diet ketat dan lupa untuk makan meskipun kondisi perut sangat lapar. Bisa juga punya sifat perfeksionis, yang berpikiran bahwa apa yang mereka miliki tidaklah cukup.
Budaya sekarang melihat bahwa kurusnya seseorang berbanding lurus dengan keberhasilan. Karena hal ini, orang-orang (terutama wanita) akan berusaha menjadi kurus sesuai bagaimana masyarakat memandang agar bisa sukses ke depannya.
Kalau kalian seperti ini, atau punya kenalan seperti ini, segeralah pergi ke dokter atau pihak terkait agar mendapat penanganan yang semestinya. Seperti, gangguan jiwa ini sangat serius, karena bisa mengancam nyawa.