Shutterstock.com
Perlu diketahui kalau varikokel adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena pada kantong zakar. Kantong zakar ini bisa disebut sebagai skrotum. Tentunya, seorang laki-laki yang sedang berada dalam kondisi ini akan mendapati dirinya mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sperma.
Biasanya hal ini diikuti dengan testis yang gagal berkembang atau menyusut. Ini juga bisa membuat laki-laki mengalami kemandulan. Testis yang normal pembuluh darahnya tidak akan teraba dan akan membawa darah dari buah zakar (testis) ke penis.
Sayangnya, hal ini berbeda dengan penderita verikokel. Pembuluh darah tersebut akan membengkak sehingga skrotum akan terlihat dan di dalamnya mengandung banyak cacing. Penderita varikokel akan merasa nyeri di saat tertentu, meskipun tidak menimbulkan gejala dan tidak berbahaya.
Penyebab terjadinya varikokel adalah rusaknya fungsi katup pembuluh darah dalam kantung skrotum. Sehingga ini memicu terjadinya penumpukkan darah dalam vena testis. Sehingga hal itu lah yang membuat pembuluh darah jadi membengkak.
Selain itu, varikokel juga bisa terjadi akibat tumor ginjal yang menekan pembuluh vena pada skrotum.
Biasanya varikokel terjadi pada salah satu atau kedua skrotum. Hanya saja hal ini jarang terjadi untuk keduanya.
Varikokel tidak menimbulkan gejala dan bahkan penderita tidak menyadarinya saat mengalami kondisi ini. Namun, beberapa penderita dapat menimbulkan keluhan berupa :
- Serangan jantung
- Pembesaran
- Rasa tidak nyaman di skrotum
- Nyeri pada testis
- Benjolan kecil yang teraba di atas testis
- Pembengkakan skrotum
- Pembesaran vena teraba
Varikokel bisa diagnosis oleh dokter dengan cara meraba kedua skrotum ketika pasien berdiri atau berbaring. Biasanya, dokter meminta pasien untuk melakukan gerakan mengambil napas dalam, lalu menahannya saat melakukan pemeriksaan. Teknik ini adalah teknik Manuver Valsalva.
Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang lain seperti :
- USG skrotum dengan melihat ukuran pembuluh darah secara detail.
- Pengukuran volume testis yang menggunakan orkidometer
- Pemeriksaan sperma untuk mengetahui kesuburan sperma pasien.
Kamu bisa menemui dokter saat di mana kamu mengalami gejala varikokel yang sudah disebutkan. Dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam dan menyeluruh kepada testismu.
Varikokel terdiri dari dua pengobatan yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah Embolisasi dan operasi. Mari kita simak penjelasan kedua pengobatan varikokel di bawah ini :
Embolisasi adalah prosedur yang dilakukan dengan memasukkan selang melalui selakangan atau leher guna menjangkau varikokel.
Di sini nantinya dokter akan memasukkan zat yang berfungsi untuk memblokir pembuluh darah vena yang terkena.
Operasi ini biasanya dilakukan ketika varikokel yang dialami penderita sudah dalam tahap parah. Prosedur ini dilakukan dengan mengikat atau menjepit pembuluh darah yang terkena. Tujuannya adalah menghambat aliran darah menuju pembuluh tersebut agar pembuluh darah mengalir normal.
Dilakukan dengan cara membedah terbuka atau sayatan dengan alat yang bernama laporoskop. Penyembuhan pada pasien setelah melakukan operasi membutuhkan 1 hingga 2 hari selama proses pemulihan berlangsung.
Sangat disarankan pula untuk tidak melakukan aktivitas berat pasca operasi selama 10 hingga 14 hari. Ini dilakukan demi menghindari pendarahan kedua setelah operasi.
Kompliaksi varikokel terjadi akibat gejala dibiarkan tanpa penanganan. Komplikasinya antara lain :
Varikokel akan mengalami penumpukan darah dan menyebabkan testis mengalami penyusutan.
Testis akan mengalami fungsinya secara optimal ketika suhu disekitarnya berada 3°C di bawah suhu tubuh. Namun, penderita varikokel akan mengalami kenaikan suhu disekitar testis menjadi lebih tinggi sehingga dapat menganggu produksi, fungsi, dan pergerakan sperma.
Cara mencegah varikokel belum ada cara yang benar-benar efektif. Namun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan testis mandiri secara berkala. Hal ini bisa mencegah terjadi varikokel sejak dini.