© Youtube.com/Kena Lundy
Kultur challenge yang menyebar di era media sosial menghadirkan tantangan baru. Kali ini sebuah tantangan bernama center of gravity challenge banyak menghiasi linimasa berbagai media sosial.
Center of gravity challenge adalah sebuah tantangan yang dilakukan oleh minimal dua orang, satu perempuan dan satu laki-laki, secara berdampingan. Dalam tantangan tersebut, kedua orang mengambil posisi seperti merangkak dengan bagian depan tubuh bertumpu pada siku.
Setelahnya, siku akan diangat satu per satu sampai akhirnya tubuh melayang dan hanya bertumpu pada lutut saja. Dalam setiap video center of gravity challenge, kebanyakan laki-laki akan lebih mudah jatuh alias "nyungsep", sementara para perempuan bisa lebih menyeimbangkan tubuh.
View this post on Instagram
Center of gravity challenge sendiri muncul dengan tujuan untuk membuktikan, apakah benar perempuan dan laki-laki punya titik keseimbangan berbeda? Jadi benar kah keseimbangan perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki?
Para ahli mencoba untuk menjelaskan center of gravity challenge secara ilmiah. Salah satunya adalah Ryan Glatt, ahli psikometri di Pacific Neuroscience Institute untuk Providence Saint John's Health Center.
Ryan menjelaskanbahwa secara anatomi, perempuan memang memiliki bagian tubuh yang membuatnya bisa punya keseimbangan lebih dibanding laki-laki.
" Perempuan memang mempunyai bagian pinggul yang lebih lebar dibandingkan laki-laki. Kondisi ini membuat mereka punya titik seimbang yang posisinya lebih rendah," terang Ryan dikutip dari Shape.com.
Lalu apakah poin ini yang membuat perempuan selalu menang dalam center of gravity challenge?
Rupanya, letak titik seimbang yang lebih rendah memang menguntungkan untuk perempuan dalam challenge tersebut. Perubahan titik beban dari siku menuju ke lutut dan pinggul adalah masalah besar untuk para lelaki.
"Dalam center of gravity challenge, titik massa akan bergeser dari siku menuju lutut dan pinggul. Hal ini tak jadi masalah untuk perempuan karena mereka memang punya titik keseimbangan di bagian tersebut," tutur Ryan.
"Namun, untuk yang punya titik seimbang lebih menyebar, dalam hal ini laki-laki, mereka akan mengalami kesulitan. Itulah penyebab mereka jatuh ke depan," lanjutnya.
View this post on Instagram
Oh, jadi begitu toh penjelasannya. Ya ya ya.