© Francois Mori/Associated Press Via New York Times
Virus corona telah menyebar ke berbagai negara. Hingga saat ini, para ilmuwan masih terus meneliti perkembangan terkait virus tersebut. Nah, baru-baru ini, melansir dari CNN, virus corona ditemukan pada air mani di pria yang positif corona.
Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti di Shangqiu Hospital di Cona. Mereka meneliti 38 pasien pria yang positif corona yang dirawat di sana pada saat puncak pandemi virus corona di Cina, yaitu sekitar bulan Januari dan Februari.
Hasilnya, sekitar 16 persen dari mereka memiliki air mani yang mengandung virus corona. Hasil ini kemudian dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open. Seperempat dari mereka berada dalam tahap infeksi akut, dan hampir 9 persen dari mereka pulih.
" Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 dapat hadir dalam air mani pasien yang positif COVID-19, dan SARS-CoV 2 masih bisa terdeteksi pada air mani pasien yang sedang pulih," jelas Diangeng Li, dari Liberation Army General Hospital di Beijing.
" Bahkan jika virus (corona) tidak dapat mereplikasi diri di dalam sistem reproduksi pria, virus itu mungkin akan bertahan, mungkin dihasilkan dari kekebalan testis yang istimewa.
Ternyata, hal serupa juga pernah terjadi kasus virus Ebola dan Zika. Kedua virus tersebut juga pernah ditemukan ada pada air mani pria, dan penyebarannya pun juga bisa lewat air mani. Bahkan, bahkan virus tersebut masih tetap bertahan selama berbulan-bulan pada air mani mereka meski pasien telah sembuh.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut sepertinya mesti dilakukan untuk memastikan apakah virus corona ini bisa menular dengan melalui berhubungan intim.
" Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam penelitian di masa depan, penularan seksual mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan penularan," tulis tim tersebut.
Tim merekomendasikan dengan menggunakan alat pengaman seperti kondom saat berhubungan intim, itu bisa menjadi sebagai sarana pencegahan penyebaran virus corona.
" Penggunaan kondom dapat dianggap sebagai sarana pencegahan untuk pasien seperti ini. Selain itu, perlu dicatat bahwa ada kebutuhan untuk penelitian yang memantau perkembangan janin. Makanya, menghindari kontak air luar dan darah pasien positif Covid-19 itu belum cukup. Sebab, kelangsungan hidup SARS-CoV-2 dalam air mani pasien yang pulih bisa bertahan untuk menginfeksi orang lain."
Jadi sudah jelas ya, air mani pria bisa mengandung virus corona, bahkan ketika pria tersebut sudah sembuh atau pulih. Tapi kalau beneran bisa menularkan meski sudah sembuh, bisa gawat nih. Gimana menurut kalian? Share di kolom komentar, yuk!