© Https://unsplash.com/@jcotten
Wabah virus misterius yang mematikan ini terjadi di Wuhan, Selatan Beijing. Lebih dari 50 orang sudah terinfeksi dan tujuh diantaranya sedang dalam masa kritis.
Dilansir dari bbc.com(10/01) virus misterius yang menyebar ini menyebabkan radang paru-paru yang lumayan parah. tentunya hal ini mengkhawatirkan pemerintah setempat, terutama wilayah Wuhan. Akankah Wabah ini merupakan pertanda akan sesuatu yang lebih berbahaya?
Setelah jatuh beberapa korban, pemerintah setempat serta WHO mengambil sampel virus dan menganalisisnya di laboratorium. Setelah diteliti, mereka menyimpulka bahwa infeksi tersebut merupakan virus corona.
Virus corona meurpakan keluarga besar virus, tetapi hanya ada enam (akan menjadi tujuh setelah penelitian ini) yang dapat menginfeksi orang.
Virus corona ini menyebabkan penyakit pernafasan akut (Sars). Pada tahun 2002 di Cina, dan menewaskan 774 orang dari 8.098 yang terinfeksi.
" Ada ingatan kuat tentang Sars, di situlah banyak rasa takut berasal, tetapi kami jauh lebih siap untuk menghadapi jenis-jenis penyakit itu" ujar Dr Josie Glding, dari Wellcome Trust.
Virus corona menyebabkan beberapa gelaja ringan yang bisa mengecoh orang. seperti flu ringan, namun jika dibiarkan bisa berujung kematian. Menurut Prof Mark Wool House dari universitas London, Edinburgh, mengatakan bahwa ketika melihat virus corona ini baru bisa diketahui seberapa besar gejalanya. Walaupun mirip dengan flu, namun keadaan seperti ini harus dikhawatirkan.
Sebenarnya, virus baru akan terdeteksi setiap saat. Melompat dari satu spesies ke spesies lain. Berawal tidak diketahui menjadi diketahui. Ahli virus dari Universitas Nottingham, Prof Jonathan Ball mengatakan bahwa " jika kita berpikir tentang wabah di masa lalu, jika itu adalah virus corona baru, itu akan bersal dari reservoir hewan"
Seperti halnya virus dari kucing atau luwak yang melompat ke tubuh manusia.
Virus corona baru ini bisa berada di Cina karena kepadatan penduduk serta kedekatan kontak dengan hewan yang mengandung virus. " Tidak ada yang terkejut wabah berikutnya akan terjadi di China atu bagian dunia lain" ujar Prof Woolhouse.
Pemerintah Cina mengatakan bahwa virus tersebut tidak menyebar dari manusia ke sesama manusia. Sebab, jikaavirus tersebut menyerang paru-paru, maka ketika bersin atau batuk virus tersebut akan menyebar dengan cepat dan mengenai tenaga medis yang menangani penyakit itu.
Namun, beberapa ahli mangatakan bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan jika virus tersebut tidak menyerang ke sesama manusia. Prof Ball mengatakan bahwa " harus ada 59 peristiwa penularan dari hewan ke manusia dalam waktu singkat untuk bisa menyimpulkan" Prof Woolhuse juga memberi pendapat yang hampir sama " Saya berhati-hati dari pada skeptis, sebab kebanyakan virus corona ini sbenarnya dapat ditularkan dan itu akan menjadi perhatian saya"
Sejauh ini virus corona yang menyerang Beijing selatan tidak terlalu cepat menyebar. Sebanyak 59 pasien merasakan gejala pada kurun waktu 12 Desember hingga 29 Desember 2019, hal ini diluar kasus yang belum dilaporkan.
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintahan setempat untuk menangani kasus penyebaran virus ini. Sedangkan, pasien yang sudah terinfeksi diisolasi pada ruangan khusus agar virus tersebut tidak menyebar.