© 2021 By Joa Souza
Virus Zika adalah penyakit yang terjadi akibat gigitan nyamuk. Virus zika umumnya nggak menimbulkan gejala berat, bahkan mereka yang terinfeksi bisa saja tak menunjukkan sakit sama sekali. Namun bila virus masuk ke dalam tubuh ibu hamil, maka bayi bisa lahir dengan kondisi mikrosefali dan kelainan bawan lainnya, yang dikenal dengan sindrom Zika bawaan.
Virus zika adalah virus yang pertama kali diidentifikasi pada monyet di tahun 1947 lalu dan muncul dalam tubuh manusia pada 1952 di Uganda dan Republik Persatuan Tanzania. Penyebaran virus terjadi melalui gigitan nyamuk spesies Aides yang terinfeksi. Namun seseorang juga bsia terular virus zika melalui hubungan seksual..
Maka untuk mencegah penyebaran dari penyakit virus Zika, biasanya pihak terkait akan mendorong orang-orang buat nggak bepergian ke tempat-tempat berpotensi dan mencegah penularannya melalui kontak seksual.
Melansir Mayo Clinic, virus zika paling sering menyebar lewat gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Ketika nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi virus Zika, virus menginfeksi nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi. Virus juga bisa masuk ke tubuh janin dari ibu hamil yang terinfeksi, kontak seksual, dan pada beberapa kasus, meski jarang terjadi, penyebaran virus zika adalah dari donor darah atau transfusi organ.
Gejala virus zika ini umumnya ringan banget, malah kadang tanpa gejala sama sekali. Mengutip laman Mayo Clinic, sebanyak 4 dari 5 orang yang terinfeksi nggak menunjukkan adanya gejala virus zika. Masa inkubasi virus diperkirakan antara 3 sampai 14 hari. Saat gejala muncul, ini biasanya terjadi sekitar 2 sampai 7 hari.
Berdasarkan laporan, gejala virus zika adalah :
Tanda dan gejala virus zika yang lain, mungkin diantaranya
Gejala virus zika adalah serupa dengan virus lain yang menyebar melalui gigitan nyamuk, kayak demam berdarah dan chikungunya. Sayangnya karena gejalanya ringan, banyak orang yang merasa tidak perlu berobat dan nggak tahu bila dirinya sudah terpapar. Sebagian besar orang sudah merasa sehat kembali setelah satu minggu.
Namun sama halnya dengan virus Rubella, gejala ringan dan sering tak dihiraukan ini sangat berbahaya dan berakibat fatal bila menimpa ibu hamil. Akibat virus zika yang menginfeksi ibu hamil, ibu hamil bisa menyebabkan keguguran dan bayi memiliki kemungkinan lahir dengan kondisi mikrosefali, yakni kondisi otak bawaan yang berpotensi fatal.
Mikrosefali akibat virus zika adalah kondisi di mana bayi lahir dengan kepala kecil karena otak mereka yang nggak berkembang sepenuhnya di dalam kandungan.
Tingkat keparahannya beragam, namun bisa mematikan kalau otak bayi nggak bisa berkembang dan nggak mampu mengatur fungsi-fungsi vital di dalam tubuh. Beberapa bayi yang meninggal punya virus zika di dalam otak. Virus itu bahkan terdeteksi di dalam plasenta dan air ketuban.
Kalaupun selamat, biasanya bayi akan mengalami masalah disabilitas elektual dan penghambatan perkembangan tubuh.
Virus zika yang menginfeksi janin akan membuat mengidap sindrom Zika bawaan yang meliputi cacat lahir berupa:
Virus Zika adalah kondisi yang umumnya tidak berat, namun bila terjadi pada ibu hamil akan berisiko pada cacat bawaan yang serius pada janin. Maka bila kamu berencana untuk program hamil dalam waktu dekat, pastikan kamu tidak memiliki faktor risiko dari penyakit ini.