© Shutterstock
Menggunakan pakaian yang nyaman adalah hal yang harus dipastikan untuk menunjang aktivitas harian. Pasalnya, mengenakan baju dan celana yang tidak nyaman, seperti terlalu ketat akan mengganggu produktivitas, ruang gerak, bahkan memicu masalah kesehatan tertentu.
Salah satunya celana jeans. Pemakaian celana jeans ketat memicu sejumlah gangguan kesehatan kalau kamu menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Apa saja?
Memakai celana jeans ketat berisiko bahaya makin tinggi oleh pengidap obesitas dan diabetes. Melansir jurnal MERALGIA PARESTHETICA: A REVIEW OF THE LITERATURE, penggunaan pakaian ketat bisa menyebabkan jenis kompresi saraf tulang belakang yang disebut meralgia paresthetica.
Memakai celana jeans ketat juga memicu gangguan kesehatan pada area vagina, yaitu risiko vulvodynia (kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis di area genital eksternal wanita).
Risikonya semakin tinggi saat kamu mengenakan jeans ketat empat kali atau lebih dalam seminggu, apalagi kalau kamu menghilangkan seluruh rambut kemaluan.
Dampak memakai celana jeans ketat selanjutnya adalah menurunkan kesuburan pria. Hal itu dipertegas dalam jurnal berjudul Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility, yang menemukan bahwa jenis pakaian tertentu bisa memengaruhi kesehatan reproduksi.
Masalah sendi dan sakit punggung juga jadi dampak kalau kamu sering memakai celana jeans ketat. Kebiasaan ini menyebabkan fleksi punggung bawah yang berlebihan, sehingga bisa meregangkan jaringan ikat, fascia, dan meningkatkan tekanan pada cakram.
Kalau sudah begitu, postur tubuh seseorang akan berubah. Tentunya tidak mau kan?
Pakai celana jeans ketat apalagi ditambah ikat pinggang bisa meningkatkan tekanan di perut dan menyebabkan rasa sakit dan asam lambung. Risikonya semakin tinggi kalau kamu sering melakukan gerakan membungkuk atau jongkok menggunakan celana jeans.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!