© Shutterstock
Badan kesehatan Dunia WHO kembali menemukan sirup obat batuk buatan India yang dijual di Irak dapat mengakibatkan cedera serius hingga kematian.
WHO mengeluarkan peringatan global tentang sirup obat batuk buatan India bermerk pasar Cold Out, yang dijual di Irak, produksi Laboratorium Fourrts (India) untuk Dabilie Pharma ditemukan terkontaminasi racun.
Dari pemberitaan Reuters, obat yang dijual bebas itu memiliki batasan kontaminan dietilen dan etilen glikol yang lebih tinggi dari batas yang bisa diterima.
" Batch produk di bawah standar tidak aman, dan penggunaannya, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan cedera serius atau kematian," tulis peringatan tersebut.
Obat batuk tersebut mengandung 0,25 persen dietilen glikol dan 2,1 persen etilen glikol. Adapun ambang batas cemaran kedua bahan tersebut hanya 0,10 persen.
WHO menambahkan, produsen dan pemasar obat itu belum memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produk tersebut.
Menurut WHO, " efek toksik" dari sirup antara lain " sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian."
Sebagai informasi, ini merupakan peringatan kelima yang dikeluarkan WHO terhadap pabrikan obat India dalam 10 bulan terakhir.
Sebelumnya, obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India dikaitkan dengan kematian setidaknya 89 anak di Gambia dan Uzbekistan. Otoritas India juga menemukan racun dalam sirup obat batuk buatan Riemann Labs, yang dikaitkan dengan kematian anak-anak di Kamerun.