© 2020 Https://www.unsplash.com/David Clode
Banyak orang kini mulai mengoleksi tanaman hias. Selain bisa menghilangkan rasa bosan, keberadaan tanaman di dalam rumah juga membuat udara menjadi lebih segar.
Dari sekian banyak tanaman hias yang sedang naik daun, salah satunya adalah aglonema. Aglonema, juga dikenal sebagai 'Chinese evergreens', berasal dari daerah tropis dan sub-tropis Asia.
Daya tariknya terletak pada warna daunnya, yang bervariasi dari hijau tua, keperakan, dan merah yang mencolok.
Tanaman aglaonema atau aglonema berasal dan tumbuh liar di hutan hujan Asia Tenggara, dan banyak ditemukan di Indonesia, Thailand dan Malaysia. Kabarnya, nama aglonema diambil dari bahasa Yunani Kuno yang berarti 'tumbuhan mengkilap'.
Di Indonesia, aglonema sering disebut dengan 'sri rejeki'. Sesuai dengan namanya, tanaman ini dipercaya dapat memberikan energi positif dan mendatangkan rezeki.
Tanaman hias aglonema memiliki ciri-ciri yaitu mudah tumbuh. Meski begitu, kamu harus menjaganya dengan baik agar proses perkembangan dan pertumbuhan bisa maksimal.
Dilansir dari laman Joy Us Garden, 5 November 2020, setidaknya ada enam cara merawat tanaman aglonema yang bisa kamu praktikkan di rumah.
Tanah organik sangat dianjurkan sebagai media tanam Aglonema. Pasalnya, tanah organik dapat membuat aglonema tumbuh subur dan sehat. Selain itu, periksa kualitas tanah secara rutin. Jika tanahnya menggumpal, kering, atau terlalu basah, gantilah dengan tanah baru. Tanah pot berbasis gambut dengan perlit ekstra adalah pilihan yang direkomendasikan.
Tanaman hias mudah tumbuh, jadi kamu tidak perlu terlalu sering menyiramnya. Yang terpenting, pastikan ketersediaan hara dan air yang cukup selama musim kemarau, dengan menyiram aglonema setiap dua hingga tiga kali seminggu.
Namun, jika musim hujan atau musim dingin tiba, sebaiknya kurangi asupan air dengan hanya menyiramnya setiap satu hingga dua kali seminggu. Selain itu, gunakan air bersih untuk menyirami bagian tanaman dan basahi daun untuk membersihkannya dari debu dan bakteri.
Aglonema memang tergolong tanaman hias yang tidak manja, namun lebih baik jika tumbuh di tempat yang tidak mendapatkan sinar matahari langsung. Kontak langsung sinar matahari dapat membuat daun aglonema menguning dan layu.
Aglonema memiliki toleransi yang rendah terhadap suhu dingin. Tanaman hias ini tidak suka tumbuh pada suhu di bawah 16 derajat celcius.
Jadi, usahakan untuk memberikan kenyamanan dan kelembapan yang baik meski tanaman aglonema diletakkan di dalam ruangan.
Jika aglonema berhasil tumbuh dan berkembang biak sehingga menghasilkan banyak daun maka perlu dilakukan repotting atau mengganti pot sesuai dengan ukuran aglonema. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang rendah, sehingga batangnya akan muncul secara bertahap. Repotting perlu dilakukan setiap 2 hingga 3 tahun.
Setelah di-repotting, kamu bisa melakukan pemangkasan dan menebarkan bibit baru di pot lain. Kamu bisa menghilangkan daun hijau tua yang mati saat muncul dengan mengikuti batang dedaunan ke pangkal tanaman. Hindari memangkas daun yang sedang tumbuh.
Usahakan untuk tidak mencabut bagian yang tumbuh dari pangkal tanaman, karena terdapat risiko kerusakan pada tanaman itu sendiri. Setelah itu aglonema yang sudah muncul tunas baru, bisa ditanam di pot lain agar bisa berkembang biak di pot lain.
Cara mengobati aglonema yang terakhir adalah dengan memastikan daun dan batangnya bebas dari hama yang dapat mengganggu dan merusak pertumbuhan aglonema. Hama yang dimaksud antara lain laba-laba, tungau, kutu, dan ulat.
Untuk membasmi atau mengusir hama tersebut, semprotkan sedikit pestisida pada tanaman aglonema. Lakukan proses ini secara rutin, untuk memastikan hama benar-benar hilang atau dimusnahkan.
Semoga membantu ya..