© Pinterest.com/wsfeldt.com Dan Homedecorbliss.com
Ada beberapa jenis atap agar tidak panas dan rumah terasa lebih sejuk. Memilih jenis atap yang tepat memang sangat penting untuk menjaga kenyamanan di dalam rumah, terutama di daerah dengan iklim panas.
Atap yang dirancang untuk mengurangi panas membantu menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk. Selain itu, atap ini juga bisa mengurangi biaya energi karena mengurangi kebutuhan pendingin udara. Berikut ini adalah beberapa jenis atap agar tidak panas yang perlu kamu ketahui.
© Shutterstock.com/tamara321
Jenis atap agar tidak panas yang pertama adalah atap genteng tanah liat. Berikut ini beberapa keunggulan dan kekurangannya dalam membuat rumah jadi lebih sejuk.
Genteng tanah liat memiliki kemampuan isolasi termal yang baik. Bahan ini mampu menyerap panas pada siang hari dan melepaskannya secara perlahan pada malam hari, menjaga suhu dalam rumah tetap stabil.
Genteng tanah liat terkenal akan daya tahan dan kekuatannya. Genteng ini bisa bertahan puluhan tahun jika dirawat dengan baik.
Estetika
Genteng tanah liat memberikan tampilan tradisional dan alami yang menarik.
Kekurangan:
Genteng tanah liat lebih berat dibandingkan dengan bahan atap lainnya, sehingga memerlukan struktur rangka atap yang kuat.
Memerlukan biaya pemasangan yang lebih tinggi karena proses pemasangan yang lebih rumit.
© pinterest.com/homedecorbliss.com
Jenis atap agar tidak panas yang kedua adalah atap metal. Nggak cuman meredam panas, namun atap metal juga memantulkan sebagian besar sinar matahari.
Atap metal, terutama yang dicat dengan warna terang atau dilapisi bahan reflektif, bisa memantulkan sebagian besar sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas.
Atap metal lebih ringan dibandingkan genteng tanah liat, sehingga lebih mudah dipasang dan tidak memerlukan struktur rangka yang sangat kuat.
Tahan terhadap cuaca ekstrem dan dapat bertahan hingga beberapa dekade.
Namun atap metal memiliki beberapa kekurangan, yakni kondensasi yang bisa mengganggu di malam hari dan juga berisik bila sedang hujan. Namun, ini bisa diatasi dengan menambahkan lapisan isolasi suara.
© pinterest.com/Joseilton
Jenis atap agar tidak panas yang ketiga yaitu atap asbes semen. Jenis asbes ini terbuat dari campuran semen dan serat selulosa. Dibandingkan dengan asbes tradisional, asbes semen fiber lebih aman dengna daya tahan lebih tinggi.
Keunggulan:
Asbes semen memiliki sifat isolasi termal yang baik, membantu menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk.
Biaya material dan pemasangannya relatif murah.
Material ini memiliki ketahanan terhadap api yang baik.
Selain kelebihan asbes semen sebagia atap yang tahan panas, ternyata material ini memiliki kekurangan antara lain bisa berbahaya untuk kesehatan bila serpihannya sampia terhirup. Makanya, penggunannya dibatasi di berbagai negara. Trus secara estetika, atap asbes semen ini nggak indah seperti genteng tanah liat atau metal.
© pinterest.com/Densityinter
Jenis atap agar tidak panas yang keempat adalah atap sirap kayu. Buat yang belum tau, jadi atap sirap adalah atap yang dibuat dari kepingan kayu berbentuk kotak, meruncing atau membulat di salah satu sisinya. Bahan dasarnya adalah kayu ulin yang dikenal dengan berbagai keunggulan.
Kayu memiliki kemampuan isolasi termal yang baik, menjaga suhu dalam rumah tetap stabil.
Memberikan tampilan alami dan klasik yang menambah keindahan rumah.
Sayangnya, atap sirap kayu ini membutuhkan perawatan rutin untuk mencegah kerusakan akibat cuaca atau serangga. Nggak hanya itu, biaya material dan pemasangannya juga relatif mahal.
© pinterest.com/Tejas ROOFY
Jenis atap agar tidak panas yang kelima adalah atap keramik. Namanya memang genteng keramik, namun menggunakan bahan dasar tanah liat seperti genteng biasa. Hanya saja dalam pross pembuatannya, genteng keramik menggunakan teknologi pemanas dan finishing yang sempurna. Tampilannya mengkilat, jadi terlihat eksklusif.
Berikut ini beberapa keunggulan genteng keramik :
Atap keramik dicat dengan warna-warna terang yang bisa memantulkan sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas.
Genteng keramik tahan terhadap cuaca ekstrem dan dapat bertahan lama.
Namun, bahan ini cukup berat jadi memerlukan struktur rangka yang kuat. Selain itu biaya material dan pemasangannya cukup tinggi.
© pinterest.com/screwfix.com
Jenis atap agar tidak panas yang keenam yaitu atap bitumen. Atap bitumen memiliki kemampuan isolasi termal yang baik, jadi membantu menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk. Atap bitumen juga tersedia dalam berbagai bentuk dan warna yang bisa disesuaikan dengan desain rumah.
Sayangnya, daya tahan atap bitumen cukup rendah, tak sekuat atap metal atau keramik, sehingga perlu penggantian lebih cepat. Biaya pemasangan dan material relatif lebih mahal dibandingkan beberapa opsi lainnya.
© pinterest.com/wsfeldt.com
Jenis atap agar tidak panas yang ketujuh adalah atap hijau. Atap hijau ini menyediakan isolasi termal alami dari tanaman yang menutupi atap, mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah.
Atap hijau ramah lingkungan, membantu meningkatkan kualitas udara dan mengurangi jejak karbon. Penggunaan atap hijau juga menambah nilai estetika dan memberikan ruang hijau tambahan.
Sayangnya, atap hijau juga memiliki kekurangan, yakni membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang lebih intensif dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Selain itu biaya instalasi awal yang tinggi karena memerlukan sistem drainase dan lapisan kedap air yang baik.
© Freepik.com/noxos
Pertimbangkan Iklim: Pilih jenis atap yang sesuai dengan kondisi iklim di daerah kamu. Untuk daerah panas, atap dengan kemampuan reflektifitas dan isolasi termal yang baik sangat disarankan.
Pertimbangkan untuk memilih bahan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain fungsi, pertimbangkan juga tampilan atap yang sesuai dengan desain rumah kamu serta anggaran yang tersedia.
Pertimbangkan kebutuhan perawatan dan pemeliharaan atap dalam jangka panjang.
Memilih jenis atap agar tidak panas sangat penting untuk menjaga kenyamanan di dalam rumah, terutama di daerah dengan iklim panas. Atap yang dirancang untuk mengurangi panas bisa membantu menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk dan mengurangi biaya energi.
Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan termasuk atap genteng tanah liat, atap metal, atap asbes semen, atap sirap kayu, atap keramik, atap bitumen, dan atap hijau. Dengan mempertimbangkan keunggulan dan kekurangan masing-masing jenis atap, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi rumah kamu. Jadi, mau pilih jenis atap yang mana nih?