Kiat Berkebun dengan Memanfaatkan Lahan Seadanya di Rumah, Biar Gak Hanya Jadi Tren Sesaat!

Reporter : Yayuk Harini
Jumat, 7 Agustus 2020 14:55
Kiat Berkebun dengan Memanfaatkan Lahan Seadanya di Rumah, Biar Gak Hanya Jadi Tren Sesaat!
Kebiasaan atau hanya sekedar tren?

Pandemi corona telah berhasil mengukir ragam cerita. Di masa-masa krisis, banyak orang menghabiskan waktu untuk #DiRumahSaja.

Pola kehidupan yang berubah karena batasan untuk senantiasa beraktivitas dari rumah membuat kebanyakan orang menjadi jenuh. Hal itu pun membuat meraka memutuskan untuk melakukan aktivitas walau hanya sekedar menghibur diri. Nah, salah satu kegiatan yang berhasil mencuri atensi kebanyakan orang adalah berkebun.

1 dari 5 halaman

Dari Mencoba

Berkebun di Rumah dengan Lahan Seadanya

Seperti apa yang dilakukan oleh teman saya yang bernama Nia. Ia mengaku awalnya hanya iseng seharian di rumah saja karena dampak pandemi. Ia pun akhirnya mencoba-coba menanam berbagai biji kailan. Karena latar belakang keluarga yang suka berkebun, akhirnya Nia menanam sisa biji yang saat itu belum sempat ditanam.

" Papa Mamaku dari dulu suka nanem kan, makanya ada sisa biji kailan" tulis Nia dalam sebuah chat Whatsapp.

Dari keisengan itu, Nia tidak menyangka bahwa biji yang ia tanam telah tumbuh. Mencoba peruntungan, akhirnya ia membeli benih lainnya seperti tomat, pakcoy, kangkung, dan bunga marigold untuk kemudiian ia tanam di lahan seadanya di belakang rumah.

2 dari 5 halaman

Tanaman Dihinggapi Hama

Berkebun di Rumah dengan Lahan Seadanya

Tak semudah bayangan, Nia mengaku kesusahan saat pertama kali panen. Hal ini terjadi lantaran tanamannya dikerumuni serangga.

" Kailanku jadi bolong bolong dimakanin belalang, pakcoy juga dimakanin ulet" tulis Nia.

Hal ini sejalan karena ia sama sekali tidak menggunakan pestisida, baik dari bahan kimia atau alami. Sementara lahannya tersebut dikelilingi oleh padi milik warga yang memang berpestisida.

Untuk mensiasati agar tanamannya tidak dihinggapi serangga, Nia sengaja menumbuhkan tanaman refugia jenis marigold bersebalahan dengan tumbuhan tomat dan lainnya.

Meskipun tidak menggunakan bahan pestisida kimia dam alami, Nia tidak melakukan claim tumbuhan organiik pada tanamannya. Hal ini terjani lantaran tanamannya berada disekeliling sawah warga yang ditanam padi dengan kemungkinan penggunaan pestisida kimia.

" Meskipun aku gapake pestisida kimia, tapi sebelah nanem padi yang jelas-jelas mereka pake pestisida kimia, adi ada kemungkinan juga di sayurku ada residu pestisida kimia juga akibat lingkungan sekitar" jelas Nia

3 dari 5 halaman

Bukan Sekedar Tren Belaka

      View this post on Instagram    

Kebun Sriti yang awalnya hanya berkebun untuk konsumsi pribadi, sekarang terbuka untuk masyarakat Jember yang ingin mengkonsumsi sayuran organik lokal dan fresh dari kebun kecil ini. Sayuran kami merupakan sayuran organik, bebas pestisida dan pupuk kimia. Selalu siap diantar dalam keadaan fresh karena panen dilakukan saat ada pemesanan sehingga kesegaran sayur terjaga, bahkan berhari-hari setelah disimpan dalam kulkas. #sayurorganik #sayurorganikjember #organikjember #petanijember #kangkungorganik #seladaorganik #seladaorganikjember #kailanorganik #kailanorganikjember #sawipagoda #sawipagodaorganik

A post shared by Kebun Sriti (@kebunsriti) on

Nia mengungkapkan untuk tidak hanya jadi tren saat pandemi saja, kita harus tahu tujuan utama menanam.

"Sebenernya balik lagi sih tujuan nanem buat apa, sekedar buat insta story doang atau gimana?" tulis perempuan berdomisili Jember tersebut.

"Kalo aku emang awalnya iseng karena pengen tau aja gimana taneman bisa tumbuh, kebetulan tertariknya ke tanaman sayur dan buah, ada bunga juga cuma 1 si marigold doang. Dari iseng tapi lama-lama makin mengedukasi diri" lanjutnya.

Tak hanya itu saja, Nia juga berpendapat bahwa semua hal perlu proses, termasuk menanam. Hal itu pun tentu akan ada kesempatan gagal karena banyak faktor yang tidak bisa kita kontrol seperti keadana lingkungan dan cuaca.

"Kalau menurutku tanem apa yang kalian suka aja, kalau sukanya taneman hias, yaudah coba aja dulu" tulis Nia mengutarakan pendapat.

4 dari 5 halaman

Gak Repot Beli Sayur di Pasar

Berkebun di Rumah dengan Lahan Seadanya

Nia memang sengaja menanam tumbuhan organik dan ternyata memang banyak manfaatnya baik untuk lingkungan dan diri sendiri. Dengan kebiasaannya menanam ini, akhirnya ia tidak perlu repot membeli sayur di pasar yang belum tahu pasti kualitasnya yang mungkin mengandung banyak pestisida kimia.

Tak hanya untuk diri sendiri, Nia juga membagikan hasil panen sayurnya kepada tetangga sekitar.

" Ini kan pertama kalinya aku nanem ya, ternyata hasilnya banyak juga dari benih benih yang aku beli itu. Yaudah dikasih-kasih lah ke tetangga, saudara, temen ternyata itu juga masih sisa" .

 

5 dari 5 halaman

Banyak Peminat

Berkebun di Rumah dengan Lahan Seadanya

Dari hasil coba-cobanya di rumah dengan memanfaatkan lahan seadanya, Nia pun membuka akun Instagram @kebunsriti untuk dokumentasi tanamannya.

" Iseng iseng coba buka akun ig, buat jadi display online siapa tau ada yang minat sayur organik"

Tak berselang lama, ternyata ada salah seorang yang berminat memberli produk sayur rumahan Nia.

" Siang aku bikin akunnya, terus upload-upload fotonya, eh malem malem ada yg nge-DM"

Alhasil, dari kegabutan selama pandemi dan memanfaatkan lahan seadanya di rumah, Nia membuat usaha kecil-kecilan dengan menanam serta menjual produk sayurnya.

" Yaudah deh dari situ sih niatnya pengen dijadiin usaha juga, tp skrg masih proses nanem juga belum panen lagi" tutup Nia.

Beri Komentar