© Archify.com
Rumah ala split level didefinisikan sebagai gaya rumah dimana setiap lantainya saling tergantung. Secara umum, ada dua tangga pendek yang menyambungkan dua lantai dengan ketinggian level yang berbeda.
Perbedaan level lantai ini tidak benar-benar berada di tingkat lantai yang berbeda. Inilah ciri khas dari rumah split level.
Sama seperti halnya saat memberikan void pada rumah, kehadiran rumah split level menghadirkan suasana lebih lapang dan terbuka pada hunian. Hal ini juga membuat rumah split level lebih terasa akrab dan homey karena setiap ruang yang terhubung dengan tangga tanpa sekat masif. Tak hanya itu, komunikasi antar penghuni rumah menjadi jauh lebih mudah dan dekat dengan memanfaatkan konsep rumah split level.
Selain berguna untuk memberi batas ilusi antara dua area, perbedaan ketinggian lantai bisa memiliki fungsi lain. Misalnya, pada kamar mandi.
Lantai kamar mandi sengaja dibuat lebih rendah biar air tidak mengalir ke luar. Pada kamar mandi yang memiliki area basah dan kering, split level kembali dilakukan dengan tujuan yang serupa. Memang tidak sepenuhnya menghalangi air ke luar, tapi setidaknya bisa sedikit menghalangi.
Perlu diketahui bahwa perbedaan ketinggian ini tak bisa asal buat. Untuk batas antara kamar mandi dan ruangan lain, buat perbedaan ketinggian lantai sekitar 3-5 cm. Sementara, untuk batas antara area basah dan kering cukup sekitar 2-3 cm. Bila kurang atau lebih, bisa fatal akibatnya.
Ketinggian yang hanya 1 cm terlalu minim untuk mampu menahan air agar tak mengalir ke luar. Maka, jangan heran kalau air merembes melalui celah pintu dan merusak daun pintu.
Sebaliknya, ketinggian yang lebih dari 5 cm bisa membahayakan diri. Jempol kaki bisa terantuk atau malah terpeleset pada saat melangkah. Bahaya, bukan? Apalagi jika penggunanya adalah anak-anak atau lansia. Wah, bisa fatal Moms!
Jadi, perhatikan betul presisi ukuran sebelum membuat lantai split level ya Moms, terlebih di kamar mandi. Hindari ukuran yang tanggung agar tak tersandung. Semoga bermanfaat!
