© Majalahasri.com
Mungkin Moms pernah mendengar istilah ini, namun Moms hanya tidak tahu saja bentuknya seperti apa. Secondary skin sendiri biasanya umum digunakan pada konsep hunian modern minimalis.
Secondary skin adalah salah satu bagian terluar dari fasad rumah yang pada umumnya tidak langsung menempel di dinding eksterior rumah. Para arsitek biasa menggunakannya sebagai lapisan kedua dengan fungsi melindungi rumah dari paparan sinar matahari yang terik. Tak hanya itu saja, berikut ini beberapa fungsi secondary skin dari pelindung hingga unsur estetika.
Secondary skin adalah elemen yang dirancang secara khusus untuk melindungi rumah terhadap berbagai terpaan cuaca, seperti panas terik, hujan deras, dan terjangan angin kencang. Saat sinar matahari muncul, secondary skin akan menjadi pelindung agar tidak semua cahaya masuk secara langsung. Hal terjadi lantaran cahaya yang terhalang oleh kisi-kisi secondary skin.
Manfaat yang dirasakan adalah hunian akan jadi lebih teduh tanpa menghilangkan sinar alami dari matahari. Hal tersebut juga berlaku saat terjadi hujan yang disertai angin kencang, kehadiran secondary skin membuat debu, kotoran, dan air hujan akan lebih sulit masuk ke dalam rumah. Oleh karena itu, hunian akan jadi lebih bersih dan sehat.
Dengan mengaplikasikan secondary skin maka akan memungkinkan sinar matahari akan terhalang masuk ke dalam rumah. Secondary skin jadi dapat meredam hawa panas yang dibawa oleh cahaya alami tersebut. Tak hanya itu, jika Moms menggunakan secondary skin tanpa ada jendela lagi di bagian dalamnya, Moms akan merasakan angin segar pada sore hari yang masuk melalui celah atau kisi secondary skin. Jadi, hunian pun akan terasa sejuk setiap saat.
Untuk saat ini banyak orang yang mengadaptasi gaya rumah dengan mengusung konsep terbuka, hal ini memungkinkan adanya jendela kaca besar sehingga bagian dalam rumah terekspos dengan jelas. Namun, pada saat-saat tertentu, Moms pasti membutuhkan privasi dong?
Nah, sebagai solusinya Moms tidak perlu mengganti jendela tersebut dengan dinding, tapi gunakan saja secondary skin. Adanya celah yang memang didesain pada secondary skin memungkinkan minimnya pandangan dari luar, sehingga privasi tetap terjaga.
Tak hanya sebagai fungsi perlindungan saja, secondary skin juga punya fungsi dekoratif yang mampu menjadi daya tarik pada fasad bangunan rumah. Desain secondary skin sendiri bervariasi Moms, seperti model minimalis, modern, atau kontemporer.
Material yang digunakan untuk membuat secondary skin pun beraneka ragam, mulai dari material besi, kayu, bambu, bahkan ada juga yang membuatnya dari susunan botol kaca bekas, lho! Jadi saat diaplikasikan pada hunian juga akan memberikan aspek daya tarik keindahan.
Jika Moms suka tanaman, maka sangat cocok dengan mengaplikasikan secondary skin ini. Yap, elemen ini bisa menjadi sarana untuk bercocok tanaman khusus tumbuhan rambat yang bisa menciptakan kesan alami sekaligus unik pada hunian. Secondary skin sangat cocok bagi Moms yang ingin mengekspresikan hobi.
Jenis tanaman merambat yang bisa Moms gunakan pada secondary skin di antaranya adalah Lee Kwan Yew dan Vernonia Elliptica. Secara visual, rumah yang menggunakan secondary skin akan terlihat lebih 'WOW' dan estetik. Jika Moms ingin mengaplikasikan secondary skin ini maka jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan konsep rumah. Semoga menginspirasi!