© Shutterstock.com
Kehadiran septic tank dalam sebuah rumah dengan toilet adalah sakral hukumnya. Bayangkan jika rumah tanpa septic tank, mau dibuang ke mana hayoo? Tentu septic tank wajib hukumnya untuk sebuah rumah.
Rumah tidak hanya terdiri dari pintu, jendela, genteng, tembok, dan lain-lainnya yang terlihat langsung oleh mata. Ada beberapa fasilitas penunjang sebuah rumah yang bakalan sangat berfungsi. banyak di antaranya tidak terlihat secara langsung atau malah tertanam di dalam tanah.
Septic tank merupakan salah satu dari fasilitas penunjang tersebut. Septic tank atau tangki septik merupakan wadah kedap air yang memiliki fungsi untuk menampung kotoran manusia. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), kehadiran septic tank wajib hukumnya untuk setiap rumah.
Tetapi, pembuatan septic tank tidak bisa sembarangan lho Diazens. Ada beberapa syarat yang mesti diperhatikan dalam pembuatan septic tank. Jika salah, septic tank bisa meledak lho.
© shutterstock.com
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita ulik lebih lanjut tentang fungsi septic tank. Ada beberapa fungsi septic tank yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Septic tank berfungsi sebagai tempat pemisahan limbah dari air yang masuk. Limbah rumah tangga yang masuk ke septic tank terdiri dari zat padat dan cair. Di dalam septic tank, proses pemisahan ini terjadi karena adanya gaya gravitasi dan proses pengendapan.
Dalam septic tank, bakteri anaerobik (bakteri yang hidup tanpa kehadiran oksigen) membantu dalam pemecahan zat padat yang terkandung dalam limbah. Bakteri ini merombak bahan organik dalam limbah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.
Setelah pemisahan dan pemecahan, air yang tersisa di dalam septic tank mengalir ke saluran pembuangan atau sumur resapan. Pada tahap ini, septic tank berfungsi sebagai penyaring yang membantu menghilangkan partikel-partikel padat yang mungkin masih tersisa dalam air.
Septic tank juga berperan sebagai tempat penyimpanan sementara limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya septic tank, aliran limbah dapat diatur agar tidak langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pemisahan dan pemecahan yang diperlukan.
Dengan merombak zat-zat organik dalam limbah, septic tank membantu mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Air yang keluar dari septic tank seharusnya sudah mengalami pemisahan dan pemecahan yang cukup untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
© shutterstock.com
Pembuatan septic tank tidak bisa sembarangan alias ada aturannya. Aturan tersebut harus mengikuti standard dari Badan Standardisasi Nasional. Membuat septic tank yang baik dan benar diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017.
Septic tank yang SNI harus kedap air, punya lubang kontrol, memiliki pipa udara, dan juga ada pipa keluar masuk untuk penyaluran limbah. Septic tank juga harus ada penampungan dan pengolahan limbah dengan aliran berkecepatan lambat. Setelah masuk ke dalam septic tank, limbah kemudian dapat diolah lebih lanjut melalui sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, dan kolam sanita guna menghasilkan pengolahan yang efisien.
Di Permenkes tersebut, dijelaskan bahwa bagian padat dari limbah kotoran akan tertinggal dalam septic tank. Sedangkan bagian cairnya bakal keluar dari septic tank dan diresapkan lewat bidang atau sumur resapan.
Untuk bentuk dan besar septic tank juga ada standarnya lho. Septic tank yang SNI memiliki bentuk segi empat dengan perbandingan panjang dan lebarnya 2:1 sampai 3:1. Lebar tangki minimal 0,75 meter (m), panjangnya minimal 1,5 m, dan tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.
Untuk lokasi septic tank juga tidak bisa sembarangan lho. Septic tank harus dibangun dengan jarak horizontal > 11 m dari sumur gali. Sumur gali merupakan sumur yang menjadi sumber air untuk mencukupi kebutuhan air harian bagi rumah tangga.
© shutterstock.com
Selain syarat dan kriterianya yang perlu diperhatikan, aspek perawatan septic tank juga penting lho. Salah satu bentuk perawatan septic tank yaitu dengan dikuras secara berjala agar tangki tetap bersih dan tidak tersumbat. Dengan rutin dibersihkan, maka tanah disekitarnya terhindar dari pencemaran dan tidak akan menjadi sumber penyakit.
Menguras septic tank secara berkala juga menghindari potensi tangki meledak. Hal ini dikarenakan proses pengolahan limbah kotoran menghasilkan gas metana yang berpotensi menjadi penyebab ledakan. Gas metana jika hanya terkena percika api saja bakalan meledak. Maka dari itu, cara mencegahnya yaitu dengan rutin menguras septic tank.
Fyi, septic tank dengan model konvensional tidak akan penuh hingga 10-20 tahun. Untuk septic tank berjenis biotank perlu dikuras minimal 1-2 tahun sekali.
Itulah syarat dan kriteria septic tank yang baik. Semoga membantu ya Diazens.