© Shutterstock.com/TanakDusun
Banyak yang masih memperdebatkan antara toren air diletakkan di ats rumah atau bawah tanah. Dalam pembangunan rumah, ada banyak aspek penting yang tentunya harus diperhatikan. Salah satunya tentang penyediaan air di rumah tersebut.
Salah satunya cara agar di rumah selalu sedia air bersih adalah dengan menggunakan toren. Toren atau tandon air digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Toren air sangat efektif dan bisa jadi "penyelamat" ketika listrik mati atau pompa air rusak.
Toren air bisa dipasang di atas rumah atau bawah tanah. Nah, ternyata masih banyak orang yang mempeributkan hal ini. Banyak yang bilang kalau toren air lebih baik diposisikan di atas rumah, yang lain menyebut kalau lebih baik di bawah tanah.
Di sini kita akan membahas kelebihan dan kekurangan meletakkan toren air di atas rumah dan di bawah tanah. Yuk Disimak guys.
© shutterstock.com
Menempatkan toren air di tempat yang lebih tinggi, seperti di atas rumah, memanfaatkan gaya gravitasi untuk meningkatkan tekanan air. Ini memastikan aliran air yang lebih kuat dan stabil di seluruh rumah tanpa perlu menggunakan pompa tambahan.
Bersambung dari kelebihan yang pertama, memanfaatkan gravitasi untuk distribusi air, penggunaan pompa listrik bisa dikurangi atau malah dihilangkan. Ini menghemat biaya energi dan mengurangi ketergantungan pada listrik, terutama di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik
Kelebihan selanjutnya dari toren air yang di atas rumah adalah mudah perawatannya. Toren air yang ditempatkan di atas rumah biasanya lebih mudah diakses untuk instalasi dan perawatan dibandingkan dengan toren yang ditempatkan di bawah tanah. Pembersihan dan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
Toren air yang ditempatkan di atas rumah mengurangi risiko banjir yang dialami. Jika terjadi kebocoran pada toren yang ditempatkan di bawah atau di dalam rumah saat banjir, tentu pasokan air akan tercemar.
© shutterstock.com
Menempatkan toren air di atas rumah akan menambah beban yang signifikan pada struktur bangunan. Jika tidak dirancang atau dipasang dengan benar, ini dapat menyebabkan kerusakan struktural atau bahkan keruntuhan bagian atap rumah.
Toren air yang terlihat di atas rumah dapat mengurangi estetika bangunan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa keberadaan toren air mengurangi daya tarik visual rumah mereka.
Jika toren air mengalami kebocoran, air dapat merembes ke dalam rumah dan menyebabkan kerusakan pada plafon, dinding, dan perabotan. Kebocoran yang tidak segera diperbaiki bisa menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kerusakan bangunan rumah dan pertumbuhan jamur.
Toren air yang berada di luar ruangan terpapar langsung oleh elemen cuaca seperti panas, hujan, dan angin. Ini bisa mempercepat proses degradasi material toren, sehingga membutuhkan perawatan dan penggantian yang lebih sering.
© shutterstock.com
Toren air yang ditempatkan di bawah tanah tidak terlihat, sehingga tidak mengganggu tampilan estetika rumah. Ini bisa menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin mempertahankan keindahan halaman atau tampilan luar rumah.
Toren air di bawah tanah lebih terlindung dari elemen cuaca ekstrem seperti panas, hujan, dan angin. Hal ini bisa memperpanjang umur toren dan mengurangi frekuensi perawatan yang diperlukan.
idak seperti toren di atas rumah yang menambah beban pada struktur atap, toren di bawah tanah tidak memberikan beban tambahan pada rumah. Ini mengurangi risiko kerusakan bangunan yang bisa terjadi jika toren penuh air di atas rumah.
Toren yang ditempatkan di bawah tanah cenderung mempertahankan suhu yang lebih stabil sepanjang tahun. Air dalam toren tidak akan terlalu panas di musim panas atau terlalu dingin di musim dingin, yang bisa lebih nyaman untuk digunakan.
Dengan menempatkan toren di bawah tanah, kamu bisa menghemat ruang di halaman atau area luar rumah yang dapat digunakan untuk keperluan lain seperti taman atau area bermain.
Toren air bawah tanah sering kali digunakan sebagai bagian dari sistem pemadam kebakaran, memberikan sumber air yang terlindungi dan mudah diakses dalam keadaan darurat.
© shutterstock.com
Toren yang ditempatkan di bawah tanah lebih sulit diakses untuk perawatan rutin dan perbaikan. Membersihkan dan memelihara toren bisa menjadi tugas yang lebih rumit dan memerlukan peralatan khusus.
Jika terjadi kebocoran pada toren bawah tanah, deteksi dan perbaikan bisa lebih sulit dan mahal. Kebocoran yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan masalah besar seperti penurunan tanah atau kerusakan pada struktur bangunan di sekitarnya.
Toren bawah tanah lebih rentan terhadap kontaminasi dari lingkungan sekitarnya, seperti air tanah yang terkontaminasi, bahan kimia, atau limbah. Sistem pengamanan ekstra perlu dipasang untuk memastikan air tetap bersih dan aman untuk digunakan.
Berbeda dengan toren di atas rumah yang menggunakan gravitasi untuk distribusi air, toren bawah tanah membutuhkan sistem pompa untuk mengalirkan air ke rumah. Ini menambah biaya dan ketergantungan pada listrik.
Itulah beberapa kelebihan serta kekurangan antara toren air di atas rumah dan bawah tanah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Gimana Diazens? Kalian tim toren air di atas rumah atau bawah tanah nih?