© Shutterstock
Tak terasa kita sudah ada di ujung tahun 2020. Akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia, banyak yang merasakan dampak pada resolusi keuangannya. Rencana-rencana yang sudah dibuat sejak awal tahun, baik itu rencana bisnis, karir, hingga liburan terpaksa tertunda. Alhasil banyak yang resolusi keuangannya gagal tahun ini.
Tapi seperti kata orang-orang sukses di luar sana, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bersedih dan mengeluh. Ini belum kiamat, guys!
Mumpung masih ada waktu, coba deh persiapkan diri kamu untuk bangkit di tahun 2021 agar resolusi atau target keuangan tidak meleset lagi.
Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan dan dilakukan? Langsung aja simak tipsnya di bawah!
Bagi kamu yang sudah membuat resolusi 2020 sebelumnya, tapi ada beberapa resolusi yang belum tercapai atau bahkan tidak mungkin tercapai, yuk coba direfleksikan kembali. Apakah terlalu tinggi? Atau karena kondisi ekonomi?
Jika memang resolusi tahun kemarin belum bisa tercapai karena terdampak kondisi ekonomi, untuk tahun 2021 kamu bisa membuat resolusi keuangan sedikit konservatif. Hal ini untuk menggiringmu berpikir lebih realistis, terlebih di masa yang serba tak menentu seperti saat ini.
Kamu perlu cermat memilah dan memilih mana yang berhasil dijalani dan mana yang masih dalam status backlog. Dengan begitu, kamu bisa mudah mengetahui saat harus mengurangi pengeluaran, meningkatkan tabungan, memotong utang, atau mencari investasi keuangan lain.
Di masa seperti ini pasti banyak orang yang melakukan bisnis kecil-kecilan untuk menambah pemasukan. Kalau kamu salah satunya, kamu harus bisa mengelola uang hasil usaha itu secara profesional ya. Pastikan keuangan bisnismu terkelola dengan baik, minimal dengan memisahkannya dari rekening pribadi.
Buat rekening khusus untuk bisnismu agar kamu bisa memantau pertumbuhan bisnis dengan lebih mudah. Selain itu, kamu juga jadi tahu di mana batas kemampuan bisnismu dari segi finansial. Jangan sampai tabungan pribadi jadi bocor karena menambal kerugian bisnis.
Buat kamu yang masih belum menyiapkan dana daruat sama sekali, yuk bisa dimulai dari sekarang. Di masa pandemi dan resesi seperti saat ini, penting untuk kamu memiliki dana darurat untuk digunakan pada saat terdesak.
Dengan adanya social distancing, pembayaran contactless atau cashless makin populer. Selain mengurangi risiko penularan COVID-19, jenis pembayaran seperti ini juga bisa kamu ambil keuntungannya.
Saat belanja di merchant, kamu bisa memanfaatkan dompet digital seperti Gopay, Dana, OVO, ShopeePay, dan Sakuku, dll untuk mendapatkan keuntungan lebih, seperti diskon atau cashback. Nah, jadi belanja atau jajan bisa lebih hemat, kan?
Tak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi. Coba deh mulai dari sisihkan sebagian penghasilanmu untuk berinvestasi. Eri Kusnadi, Head of Mutual Fund Distribution PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memberikan sedikit tips berinvestasi.
“ Kalau kita mau invest jangka panjang, kita bisa ambil produk yang berisiko tinggi. Justru kalau jangka pendek, jangan ambil yang high risk. Yang penting kita tahu risk profile masing-masing," katanya melansir SmartMoney.
Setelah mengetahui profil risiko, jangan buru-buru berinvestasi. Kenali dulu tempat kamu akan membeli instrumen investasi. Pastikan kamu membeli investasi dari sumber terpercaya agar tidak terjebak investasi bodong seperti yang sedang marak terjadi.
Kebanyakan orang gagal punya tabungan karena mereka tidak paham perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kamu harus bisa memisahkan keinginan dari kebutuhan dan tahu bagaimana memprioritaskan apa yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa cukup punya banyak uang untuk membeli yang lebih berguna.
Itu tadi beberapa tips yang dirangkum tim DIADONA. Semoga bermanfaat ya!