© Unsplash.com/Mathieu Stern
Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang berharap untuk mengalami keretakan rumah tangga. Perceraian adalah momok utama yang sangat dihindari oleh semua orang yang memilih untuk menikah. Hanya saja, pada kenyataannya beberapa hubungan memang terpaksa harus diakhiri sebelum waktunya.
Keputusan untuk bercerai adalah langkah yang sangat emosional bagi pelakunya. Meski begitu, rasionalitas tetap harus dikedepankan di dalam proses yang dilalui. Faktor keuangan kerap menjadi hal yang memunculkan masalah baru pasca perceraian karena kesalahan keputusan yang diambil. Akhirnya, pasangan yang bercerai harus mengalami salah langkah lagi dalam hal keuangan yang mempengaruhi hidup di masa depan.
Dilansir dari laman Business Insider via Liputan6.com, berikut adalah tips yang diutarakan oleh perencana keuangan Mercer Advisor, Mari Adam, soal kesalahan keuangan yang sering dilakukan saat memutuskan bercerai.
Menjaga rumah kepemilikan bersama dengan mantan pasangan merupakan kesalahan yang paling umum dilakukan. Sekalipun banyak kenangan manis yang mungkin dipertimbangkan untuk tetap mempertahankan kepemilikan properti tersebut, pertimbangkan tentang biaya mahal perawatannya.
" Jika anda mempertahankan rumah itu dan itu adalah rumah yang lebih besar atau lebih mahal, itu bisa menghabiskan 60 persen dari pendapatan dan yang tersisa sangat sederhana, tidak cukup," kata Adam.
Jika ingin mempertahankan rumah bersama tersebut, pastikan anda sudah siap untuk membayar biaya hipotek, pajak, termasuk biaya pemeliharaan. Selain itu, pastikan telah berkonsuktasi dengan pengacara ataupun konsultan real estate sebelum mengambil keputusan apa pun.
Setelah berpisah, anda dan mantan pasangan tentu akan menentukan skema pembagian aset atau harta goni-gini. Sebelum memutuskan mengambil aset yang mana, pastikan aset yang dipilih merupakan yang anda butuhkan dan pertimbangkan juga potensi pajaknya.
Kepemilikan akun broker, akun investasi dana pensiun dan properti memiliki ketentuan pajak yang berbeda dan menghasilkan pengembalian yang berbeda pula. Sementara aset berupa saham atau obligasi mungkin lebih baik, tapi perhatikan juga ketentuan pajaknya.
Akun investasi dana pensiun tentu tidak dapat dicairkan saat itu juga terlebih saat usia masih muda. Kalau pun mau, tentu akan dikenakan denda penarikan jika diambil lebih awal dari jadwal. Begitupun aset berupa properti, sekalipun berharga mahal di masa depan, pertimbangkan besaran pengeluaran yang akan anda keluarkan selama perawatan beberapa tahun sebelum laku terjual.
Tidak jarang salah satu pasangan umumnya perempuan melepas pekerjaan mereka setelah memutuskan menikah. Mereka tidak mempertimbangkan kemungkinan terburuk apabila terjadi perceraian.
Sekalipun seseorang biasanya mendapat tunjangan dari mantan suaminya, itu sangat bergantung terhadap kesepakatan. Dan tentunya tunjangan mantan pasangan ini berbeda dengan tunjangan kepada anak.
" Anda harus mandiri secara finansial, secepat mungkin," kata Adam.
Dia merekomendasikan untuk mendapat pekerjaan secepat mungkin, sekalipun itu hanya pekerjaan paruh waktu. Selain itu, mulailah untuk menabung untuk mengumpulkan dana darurat dan memulihkan kondisi keuangan yang tidak stabil pasca perceraian.
Kalau dulunya ketentuan pembayaran untuk sewa, pemeliharan atau pun pengeluaran aset lainnya dilakukan bersama, saat berpisah ini akan berbeda. Biaya mungkin akan terasa lebih mahal, ini artinya anda harus menyisihkan uang lebih banyak dan membatasi pengeluaran.
" Jika anda mengambil pendapatan rumah tangga dan membaginya menjadi dua, kalian berdua akan hidup di tingkat yang lebih rendah. Sangat sulit bagi dua orang yang berpisah untuk mempertahankan gaya hidup yang sama kecuali mereka punya banyak uang," kata Adam.
Karena itu, Adam menyarankan untuk menemukan cara memangkas pengeluaran yang besar. Jangan pertahankan gaya hidup lama saat anda masih bersama dengan pasangan dan kondisi keuangan masih stabil.
Reporter: Abdul Azis Said
Sumber: Liputan6.com