© Kiplinger.com
Berutang adalah salah satu strategi untuk memperpanjang nafas keuanganmu. Sama sekali bukan hal yang buruk sebenarnya selama kamu punya alasan kuat untuk melakukannya.
Masalahnya, beberapa orang justru terjebak dalam ilusi kemudahan yang terkandung dalam utang. Berutang laksana fatamorgana yang membuat beberapa orang merasa kaya raya dengan uang pinjaman.
Ada beberapa kebiasaan yang menyebabkan kamu sulit terhindar dari utang, bahkan untuk kebutuhan yang non esensial sekali pun. Berikut telah Diadona rangkum lima kebiasaan yang paling menonjol. Yuk simak dulu artikel berikut!
Yang dimaksud nggak tau waktu di sini adalah ketidak sabaranmu untuk menunggu saat yang tepat dalam melakukan pembelian. Misal, ngotot beli mobil padahal masih ada cicilan rumah yang baru berjalan beberapa bulan saja.
Parameter waktu dalam keuangan pun tak selalu " kapan" , tapi juga bisa jadi " berapa" . Karena kamu juga harus mempertimbangkan proporsi pengeluaran dengan penghasilan yang kamu dapat. Kalau terlalu memaksa, akhirnya kamu berutang demi menutupi sebagian pengeluarannya. Sabar, nggak semuanya harus kamu miliki sekarang kok.
" Hidup itu gampang, yang bikin berat itu gaya hidup"
Kalimat di atas rasanya sangat valid dan terbukti di masyarakat. Berutang untuk kebutuhan produktif seperti membeli properti atau berbisnis masih tergolong wajar karena termasuk dalam cara bertahan hidup. Namun kalau tujuan utang sudah untuk kepentingan gaya hidup semata? Hm, mending pikirin lagi deh.
FOMO alias fear of missing out adalah ketakutan untuk tertinggal suatu tren yang sedang berkembang di masyrakat. Akhirnya, orientasi kebutuhanmu jadi mengikuti orang lain, nggak berdasarkan kebutuhan pribadimu lagi.
Nggak usah terlalu memaksakan diri untuk mengikuti apa yang orang lain punya, apalagi kalau sampai bela-belain berutang. Ingat, tren adalah siklus yang nggak ada putusnya. Mau utangmu ikutan nggak putus-putus demi tren?
Banyak orang bisa mencari penghasilan, namun nggak semua cukup pintar untuk memiliki tabungan. Rekening hanya sekedar menjadi dompet tak terlihat dengan uang yang hilir mudik dengan cepat.
Skenario terburuk dari kehidupan tanpa tabungan adalah ketika kamu memiliki kebutuhan mendesak, sedangkan uang di dalam rekening dari hasil gaji sudah tandas. Akhirnya kamu pun terpaksa berutang untuk memenuhinya.
Salah satu penyebab kamu sulit menghindari utang adlaah kamu nggak punya anggaran bulanan. Padahal anggaran alias perencanaan bulanan berfungsi sebagai pembatas jumlah pengeluaranmu setiap bulan.
Tanpa adanya rencana, tentu akan sangat mudah untuk kamu mengalami kebocoran pengeluaran untuk hal-hal yang mungkin sebenarnya kurang kamu butuhkan. Saat hal darurat menghampiri? Utang lagi, utang lagi.
Perlu diingat sekali lagi bahwa berutang bukan lah sesuatu yang hina selama tujuannya produktif. Nggak sekedar pinjem tanpa tau gimana balikinnya di kemudian hari.
Setelah membaca artikel di atas, coba introspeksi deh. Ada kah satu atau lebih kebiasaanmu yang disebutkan? Kalau ada, coba mulai perbaiki diri ya, dari pada harus terus hidup dalam lilitan utang.
