© Shutterstock.com
Ekonomi dan pernikahan adalah dua hal yang berkaitan erat. Walaupun secara konsep pernikahan terlihat seperti hubungan romansa dari hati ke hati, nyatanya hal tersebut nggak akan bekerja kalau terhambat masalah ekonomi.
Berdasarkan data Dirjen Badan Peradilan Agama yang dihimpun oleh lokadata.id, pada 2018 masalah ekonomi menjadi penyebab perceraian terbanyak nomor dua di Indonesia. Sebanyak 28,2% kasus perceraian disebabkan masalah tersebut.
Secara rasional, faktor keuangan memang memegang peranan yang sangat penting di dalam pernikahan. Oleh sebab itu, pembahasannya pun juga harus dimulai sejak dini.
Untuk pasangan yang belum menikah, perihal keuangan sudah harus didiskusikan bersama sejak kalian berdua terpikir untuk melaju ke jenjang pernikahan.
Terkait hal ini dalam video baru yang diunggah di kanal Youtube-nya, Raditya Dika menggandeng pengamat keuangan Prita Ghozie untuk membahas lima pertanyaan tentang keuangan yang wajib dibahas bersama pasangan sebelum menikah. Berikut adalah ulasannya.
Konsep pemahaman akan makna dari uang akan sangat penting untuk ditanyakan ke pasangan saat akan menuju ke jenjang pernikahan.
" Apakah uang itu sumber kebahagiaan atau sumber kecemasan?" ujar Prita.
Pertanyaan ini penting karena akan mempengaruhi perilaku pasangan ke depannya. Apabila uang menjadi sumber kecemasan, akan selalu ada perasaan khawatir yang nggak baik untuk selalu dibawa dalam hubungan.
Siapa yang bertugas membawa uang ke rumah juga harus secara terbuka didiskusikan bersama calon pendamping. Apakah nantinya hanya jadi tugas sang suami atau dilakukan berdua bersama istri?
" Ini nanti berkaitan dengan boleh (atau) nggak istrinya bekerja after nikah?" terang Prita.
Manajer di sini adalah orang yang bertugas untuk mengatur alokasi dan keluar masuknya uang dalam rumah tangga. Hal ini juga nggak boleh luput untuk dibahas bersama pasangan.
" Kenapa? Karena banyak orang yang mikir dia manajer padahal cuma kasir, cuma tukang bayar," tutur Prita.
Prita menjelaskan bahwa manajer keuangan dalam rumah tangga haruslah orang yang berpengetahuan, berkemampuan, dan menyukai tugas tersebut.. Itu sebabnya, manajer keuangan dalam rumah tangga tidak harus dipegang oleh sang istri. Bisa saja suami yang menjadi manajer jika dianggap lebih capable, sementara istri menjadi kasir yang melakukan segala pembayaran.
Hal ini berhubungan dengan pembagian uang ke masing-masing keluarga, baik dari pihak istri maupun suami. Hal ini penting untuk keterbukaan sebelum melakukan pernikahan.
" Karena kalau nggak nanti tiba-tiba, surprise, terus habis itu protes," Prita menjelaskan.
Ada nggaknya utang yang dimiliki penting untuk dibahas pasangan sebelum melaju ke jenjang pernikahan.
" Punya pun nggak apa-apa, tapi harus sadar kalau dia datang dengan baggage," jelas Prita.
Utang yang dibahas pun nggak selalu utang milik pribadi. Bisa saja calon pasangan juga masih mempunyai utang bawaan dari keluarga.
Lima pertanyaan di atas penting untuk dibahas bersama pasangan sebelum melaju ke jenjang pernikahan karena keuangan adalah hal yang krusial.
Jangan sampai kamu sudah saling cocok dari segala aspek, eh masalahnya malah muncul dari hal keuangan gara-gara kurang terbuka di awal.