© 2020 Shutterstock.com/Mr.Cheangchai Noojuntuk
Kemiskiann adalah masalah yang kompleks dengan banyak aspek di dalamnya dan banyak penyebabnya. Defisinis kemiskinan sendiri mengacu pada kemampuan ekonomi. Semakin sedikit penghasilan maka berarti semakin miskin.
Wait tapi tunggu dulu, cari tahu dulu kondisi seperti apa yang disebut dengan kemiskinan itu sendiri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik garis kemisikian berada pada batas penghasilan Rp. 401 ribu per kapita perbulan. Yang artinya kalau dalam satu keluarga terdapat 4 hingga 5 anggota keluarga, maka garis rata-rata kemiskinan secara nasional adalah Rp. 1,9 juta per rumah tangga per bulan.
Masih menurut laporan BPS, di Indonesia sendiri terdapat 26.42 juta masyarakat dalam kategori miskin, meningkat 1.63 juta dibanding ata pada September 2019 lalu.
Penyebab kemiskinan sendiri berkaitan dengan banyak hal yang kompleks. Berikut ulasan Diadona dari berbgaia sumber:
Faktor penyebab kemiskinan tuh banyak sekali dan seolah seperti lingkaran setan yang nggak putus-putus. Antara lain:
Kalau ngomongin penyebab kemiskin, mungkin hal inilah yang pertama kali kamu pikirkan, bukan? Dan yah, nggak salah lagi.
Nggak semua orang yang tanpa pendidikan hidup dalam kemiskinan. Tapi sebagian besar mereka yang miskin nggak memiliki pendidikan.
Kemiskinan adalah siklus dan tanpa pendidikan, orang bakalan kesulitan buat memperbaiki kondisi keuangan mereka. Menurut UNESCO , lebih dari 170 juta orang bisa bebas dari kemiskinan ekstrim jika mereka hanya memiliki keterampilan membaca dasar. Sayangnya masih masyrakat dunia yang nggak mendapatkan pendidikan dnegan alasan yang beragama, bisa karena memilih untuk bekerja, nggak ada sekolah yang dekat atau anak perempuan yang nggak perlu mengenyam pendidikan karena diskriminasi.
Ini adalah penyebab kemiskinan pertama yang mungkin terpikirkan oleh banyak orang. Saat seseorang nggak punya pekerjaan yang baik, maka dia nggak bakalan punya penghasilan layak.
Dan ini terjadi pada banyak orang di mana banyak lapangan pekerjaan yang nggak lagi tersedia. Contohnya nih, pekerjaan tradisional seperti petani yang banyak menghilang.
Konflik punya andil besar dalam penyebab kemiskinan di unia. Misalnya saat masa perang, maka semua bakalan terhenti. Sangat sulit buat membuat ekonomi terus berjalan karena perusahaan dan negara asing nggak mau berinvestasi.
Sementara untuk keluarga atau individu, perang sebagai penyebab kemiskinan semakin memperparah kondisi karena mereka harus terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
Kita tahu kalau perubahan iklim seperti banjir, badai dan lainnya akan berpengaruh pada banyak hal, terutama ekonomi. Ini menjadi penyebab kemiskinan, contohnya kegagalan pertanian akan membawa pada dampak ekonomi bagi petani dan banyak orang.
Kamu mungkin berpikir kalau kemiskinan bakalan menyebabkan kelaparan. Namun dikutip dari Concern USA, kelaparan juga jadi penyebab kemiskinan.
Kelaparan membuat mereka nggak punya energi yang cukup buat bekerja. Kekebalan tubuh yang lemah membuat rentan terkena penyakit dan membuat mereka nggak bisa bekerja.
1.000 hari pertama kehidupan seorang anak (dari rahim ke dunia) adalah kunci untuk memastikan kesehatan masa depan mereka dan kemungkinan terhindar dari kemiskinan. Kalau seorang ibu kekurangan gizi selama masa kehamilan, hal tersebut bisa diturunkan ke anak-anaknya. Dan dampaknya bisa seumur hidup.
Di negara dengan sistem kesehatan yang buruk, penyakit yang mudah dicegah malah justru berakibat fatal. Contohnya penyakit malaria, diare, dan infeksi saluran pernapasan.
Saat mereka harus membayar mahal atau berjalan jauh ke fasilitas kesehatan saat mereka sakit, itu bakalan menguras banyak sekali kemampuan finansial mereka.
Coba bayangin deh saat mau berangkat bekerja tapi nggak jalan yang nyaman dan aman untuk berangkat ke sana. Atau mungkin akses jalan ke tempat kerja tertutup karena banjir dan hal lain yang nggak memunkinkan untuk bepergian.
Berjalan jauh untuk mengakses layanan dasar nggak cuman membutuhkan waktu, tapi juga biaya, dan ini menjadi penyebab kemiskinan yang nggak kunjung usai. Isolasi akan membatasi peluang. Dan tanpa kesempatan, banyak orang bakalan merasa kesulitan dan bukan nggak mungkin bisa keluar dari kemiskinan ekstrem.
Banyak negara di dunia yang memberikan program kesejahteraan sosial bantuan pendidikan yang bisa diakses semua orang. Sayangnya, banyak juga negara yang nggak bisa memberikan jenis bantuan tersebut. Apa akibatnya? Banyak orang msikin yang terjerat jauh dalam kemiskinannya.
Selain itu pemerintah juga kadang nggak efektif juga berkontribusi pada pemberantasan penyebab kemiskinan yang udah disebutin di atas.
Menurut berbagai penelitian, penyebab kemiskinan di Indonesia biasanya berbeda tergantung pada wilayahnya. Misalnya, keterisolasian yang merupakan dampak dari wilayah tempat tinggal, nggak berlaku pada penyebab terjadinya kemiskinan di wilayah perkotaan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi, ketimpangan penghaslkan juga amsuk dalam hitungan kemisikiann ya. Makanya nggak serta merta seuatu wilayah yang pertumbuhan ekonominya tinggi punya tingkat kemiskinan yang rendah.
Di Indonesia, wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi berada di Maluku dan Papua, sementara wilayah dengan nilai kemiskinan terendah ada di Kalimantan.
Data dari Badan Pusat Statistik menyebut, jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2020 sebanyak 26,42 juta jiwa atau sebesar 9,78%. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 9,41% atau 25,14 juta penduduk.
Kenaikan jumlah penduduk miskin tersebut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang memukul mundur perekonomian di Indonesia. Sebanyak 12,15 juta penduduk hampir miskin yang bekerja di sektor informal terkena dampak secara langsung.
Ngomongin soal penyebab kemiskinan secara umum, tentu saja bakalan sulit. Ini karena trennya bakalan berbeda di setiap negara. Bahkan di Indonesia saja tentu ada perbedaan di tiap wilayahnya, kan?
Misalnya ada negara di mana penyebab kemiskinan warganya berasal dari konflik yang tak kunjung usai. Atau juga karena cuaca ekstrim.
Terkait dengan pendidikan yang rendah bakalan memunculkan potensi masalah nggak cuman pada kemiskinan itu sendiri, tapi juga buta huruf, kelebihan penduduk, dan penyakit epidemi.
