© 2021 Lukas On Pexels
Untuk kamu yang sudah merencakan keuangan dengan investasi, istilah obligasi mungkin sudah tak asing lagi. Dalam definisinya, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dengan jangka waktu tertentu.
Dikutip dari Investorpedia, obligasi disebut juga sebagai sekuritas pendapatan tetap. Ini dimulai dari kebutuhan modal penerbit obligasi, dalam hal ini pemerintah atau perusahaan. Modal ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membiayai proyek baru, mempertahankan proyek yang sedang berlangsung atau yang lainnya.
Karena kebutuhan dana inilah mereka kemudian menerbitkan obligasi atau surat hutang. Mungkin bisa dipahami seperti namanya, bahwa ini adalah surat berharga yang menyatakan bahwa penerbit memiliki hutang kepada mereka yang membeli oligasi.
Nah, mereka yang membeli obligasi adalah investor atau pemberi pinjaman. Di dalam obligasi ini umumnya termuat persyaratan pinjaman, pembayaran bunga yang akan dilakukan dan waktu kapan dana pinjaman pokok akan dikembalikan. Sebagai hasil investasi, para investor akan menerima pembayaran bunga atau disebut dengan kupon. Tingkatnya berbeda tergantung pada tingkat kupon.
Penerbit obligasi akan membayar investor kupon tersebut selama umur obligasi dan juga membayar kembali pokok hutang, atau dikenal dengan nilai nominal obligasi saat jatuh tempo. Pemegang obligasi mendapatkan keuntungan melalui dua cara, yakni dari kupon atau bunga serta dari selisih harga obligasi.
Untuk lebih mengenal apa itu obligaas, pelajari dulu yuk istilah-istilah yang dikuktip dari situs OJK berikut:
Adalah pihak yang menerbitkan obligasi atau meminjam uang epada investor, bisa berupa perusahaan atau pemerintah. Nah, pemerintah sendiri sering menerbitkan obligasi untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan lainnya. Demikian pula perusahaan mungkin meminta pinjaman kepada masyarakat untuk keperluan mengembangkan bisnis mereka.
Berdasarkan jenis penerbitnya, obligasi dibedakan menjadi tiga yakni:
Besaran bunga yang diberikan kepada pemegang obligasi. Misalnya kupon obligasi 5% berarti pemegang obligasi akan mendapatkan bunga sebesar 5% x nilai nominalnya setiap tahun.
Kupon obligasi terbagi menjadi tiga, yakni:
Tanggal di mana penerbit obligasi melakukan pembayaran kupon kepada pemegang obligasi
Jangka waktu pokok obligasi akan dilunasi.
Nominal yang akan dilunasi pada jatuh
tempo.
Harga obligasi. Ini berlaku kalau obligasi ditransaksikan sebelum jatuhh tempo.
Kenapa banyak orang membeli obligasi?
Sebagai investasi dengan imbal balik yang bisa diprediksi. Waktunya pun juga telah ditetapkan. Saat obligasi telah jatuh tempo, pemegang obligasi bisa mendapatkan kembali seluruh uang pokoknya. Modal yang dimiliki juga akan kembali utuh.
Investasi ini juga memberikan aliran pendapatan yang stabil yakni pembayaran bunga sebelum jatuh tempo. Selain itu, keuntungan yang didapatkan lebih tinggi dibanding hanya menabungnya di bank.
Obligasi membantu mengimbangi presentasi kepemilikan pemegang saham.
Dalam investasi, obligasi dalah intrumen pendapatan tetap. Untuk kamu yang sedang membangun portofolio investasi, kamu harus menyertakan obligasi untuk bisa membantu menyeimbangkan risiko investasi dari waktu ke waktu. Jadi milsanya saat pasar saham anjlok, obligasi bisa membantu meredam pukulan tersebut.
Namun seperti halnya investasi lainnya, obligasi pun juga memiliki risiko lho. Diantara risiko obligasi adalah:
Penerbit mungkin gagal untuk melakukan pembayaran bunga atau pokok tepat waktu dan dengan demikian gagal membayar obligasinya.
Perubahan inflasi dan suku bunga sangat mempengaruhi harga obligasi. Misalnya terjadi kenaikan inflasi dan suku bunga, maka harga obligasi akan turun. In i juga berlaku sebaliknya.
Maka untuk investor yang berinvestasi di obligasi dengan tujuan akan dijual kembali, maka angka inflasi dan suku bunga ini sangat penting.
Obligasi bisa diperjual belikan antara satu investor dengan investor lainnya. Tapi sama seperti risiko perdagangan lainnya, bisa saja investor kesulitan mencari pembeli obligasinya atau ada yang mau membelinya namun dengan harga yang rendah.
Yield obligasi adalah sebutan bagi keuntungan berinvestasi obligasi. Ada tiga macam yield yang akan didapat oleh investor, diantaranya:
Current Yield - Keuntungan yang diperoleh dari pembayaran kupon
Yield to Maturity - Keuntungan jika memegang obligasi hingga jatuh tempo
Capital Gain Yield - Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual
Apakah obligasi ada produk syariahnya? Tentu saja dong? Obligasi syariah adalah investasi yang menarik banget karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang bunga deposito tapi risiko yang lebih rendah dan bekerja denga prinsip syariah.
Melansir laman Bareksa, obligasi syariah atau sukuk ini lebih berupa aset yang disewakan, bukan berupa surat hutang. Ini lho yang membedakannya dengan obligasi konvensional.
Bagaimana imbal hasilnya? Pada sukuk, imbal haisl yang diberikan memiliki presetase tertentu dan dilakukan sesui dengan prinsip syariah sehingga bebas riba. Imbal hasil diberikan selama periode tertentu secara rutin sementara nilai pokok akan dibayarkan ketika sudah jatuh tempo.
Obligasi adalah bentuk investasi yang cocok banget untuk kamu dengan tipe investor moderat, yakni perpaduan antara investasi risiko tinggi dan risiko rendah.