© Liputan6.com/iStockphoto
Masa karantina COVID-19 ini membuat kita harus terlatih menahan diri. Menahan diri tidak keluar rumah, menahan diri tidak berinteraksi fisik dengan banyak orang, dan yang paling sulit, menahan diri untuk tidak terlalu banyak belanja online.
Poin yang terakhir ini adalah poin yang sering nggak diperhitungkan oleh orang banyak. Kita sering mikir, selama di rumah aja harusnya uang nggak banyak berkurang nih. Kenyataannya sama saja, atau bahkan justru berkurang lebih banyak karena belanja online yang nggak terkontrol.
Kemudahan akses belanja online dan pembayarannya menjadi salah satu faktor. Terlebih dengan banyaknya waktu luang kala karantina. Senggang sedikit langsung window shopping, eh tiba-tiba barang sudah ter-check out.
Untuk mengatasi masalah ini, kita bisa menerapkan tips yang diberikan oleh seorang pakar zero waste bernama Kathryn Kellogg.
Dalam sebuah video yang diunggahnya, Kathryn mengatakan bahwa sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu dia akan menunggunya sampai 30 hari ke depan. Tindakan ini sejalan dengan prinsip psikologi yakni delayed gratification atau menunda kenikmatan. Tujuannya adalah menahan diri dari godaan di depan mata untuk mendapatkan keuntungan yang lebih di depan. Misal, kita menunda untuk beli dress lucu yang lagi diskon untuk traveling ke Korea Selatan.
Selain itu, dalam masa 30 hari tersebut kita bisa memikirkan lebih matang akan penting tidaknya barang yang akan kita beli. Kalau ternyata barang tersebut mendesak untuk segera didatangkan dalam masa tersebut, artinya barang itu termasuk dalam kebutuhan yang wajar untuk dibeli. Namun, kalau dalam masa 30 hari itu kehidupan kita bisa berjalan seperti biasa saja, atau bahkan kita mulai lupa akan eksistensi barangnya di hari ke sekian, artinya pembelian saat itu hanyalah keinginan sementara.
Memilah barang mana yang kita butuh dan kita inginkan pada akhirnya berefek lebih dari sekedar penghematan ekonomi, namun juga mengubah pandangan kita tentang kebahagiaan yang didapat dari pembelian barang-barang tersebut.
" Kebahagiaan sejati tidak datang dari benda-benda materialistis, tapi dari hubungan dengan orang lain dan pengalaman," tutur Rosellina Ferraro, PhD, seorang profesor marketing dari Robert H. Smith School of Business di University of Maryland.
Selain menunda pembelian selama 30 hari, kita juga bisa membuat trik tambahan untuk menahan diri biar nggak tergoda belanja online. Kamu bisa memulainya dengan mempersulit proses transaksi. Misal, dengan tidak mengaktifkan mobile banking atau membatasi saldo e-wallet. Pembayaran yang menjadi lebih mudah juga menjadi salah satu faktor orang kecanduan belanja online.
Manfaatkan sebaik mungkin masa karantina ini untuk menyiapkan tabungan darurat, terlebih kita masih nggak tahu kapan pandemi ini akan usai. Tahan diri sejenak untuk nggak membeli banyak barang biar kondisi finansialmu tetap sehat. Selamat berhemat!